Sebelumnya, Daeng Tata juga sempat “jadi guru” di Taman Ismail Marzuki, Jakarta sejak 1986. Hasil karya seni lukis tanah liat pertama di dunia ini juga sudah tersebar hingga ke Amerika Serikat, Australia, Kanada dan negara-negara Eropa.
Hasil karyanya selama ini terjual dengan banderol bervariasi antara Rp150 ribu hingga Rp25 juta. Tapi sayangnya, karya-karyanya juga sering dicibir seniman-seniman lain.
“Saya dulu pernah tanya dengan seniman-seniman lain. Apa dengan media tanah liat bisa disebut seni lukis juga? Mereka banyak yang tidak terima dan selalu memandang dengan sebelah mata lukisan tanah liat,” tandasnya.
(Randy Wirayudha)