Mulyani menyebut dalam catatan Orientalis Belanda Christiaan Snouck Hurgronje mengatakan bahwa sejak masa perang Belanda di Aceh (1873 – 1904) pernah ditemukan sosok makhluk kerdil di belantara hutan. Namun cerita itu tidak dilihat Snouck secara langsung, hanya dari cerita masyarakat pedalaman.
“Saat masa Belanda juga diceritakan pernah sosok kerdil itu dibawa ke Istana menghadap raja, namun manusia diduga suku mante itu tidak mau berbicara bahkan tidak makan, sampai akhirnya mati,” pungkasnya.
Pemerintah Aceh, kata Mulyadi, akan menempuh cara persuasif untuk melakukan penelitian terhadap kebenaran suku Mante. Penelusuran ini dilakukan untuk menjawab rasa penasaran masyarakat terhadap suku kuno itu yang diperkirakan sudah hidup di Aceh sejak 3000 tahun sebelum Masehi.
(Salman Mardira)