Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Demi Harga Diri, Sani Enggan Berharap Pengobatan Gratis untuk Anaknya yang Idap Penyakit Langka

Oris Riswan , Jurnalis-Sabtu, 01 April 2017 |14:43 WIB
Demi Harga Diri, Sani Enggan Berharap Pengobatan Gratis untuk Anaknya yang Idap Penyakit Langka
Muhammad Fahri (kiri) bersama ibunya yang juga mengalami penyakit tulang rapuh (Oris/Okezone)
A
A
A

Sebab ia harus menggendong Fahri dari rumah. Pergi ke rumah sakit pun menggunakan angkot. Di rumah sakit, Fahri pun tetap harus digendong secara hati-hati ke ruang pemeriksaan di lantai dua.

Demi menghindari antrean yang panjang dan memakan waktu, Sani pun lebih sering memeriksakan sang anak melalui jalur umum. Kartu BPJS Kesehatan dan lainnya tidak digunakan.

Alasannya, antrean untuk asuransi kesehatan dari pemerintah membuat sang anak tersiksa. Sebab Fahri tidak bisa duduk dalam waktu lama. Sementara antrean yang ada tidak memungkinkan.

"Saya bukan enggak mau antre, itu memang sudah aturan. Tapi anak saya enggak bisa duduk lama (menunggu antrean)," ungkap Sani.

Belum lagi sang anak harus digendong ke lantai dua yang tidak memiliki lift atau eskalator. Bagi orang lain, hal itu mungkin cukup mudah. Tapi bagi Sani, hal itu jelas berat. Sebab ia juga mengidap penyakit yang sama dengan anaknya. Kedua kakinya sudah melengkung karena patah saat ia masih kecil.

"Akhirnya milih pakai jalur umum aja, alhamdulillah untuk biaya ada donasi dari mana-mana," tuturnya.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement