Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Balimau, Tradisi Mandi Limau dalam Menyambut Puasa di Tanah Minang

Rus Akbar , Jurnalis-Rabu, 24 Mei 2017 |12:02 WIB
 Balimau, Tradisi Mandi Limau dalam Menyambut Puasa di Tanah Minang
Foto: Antara
A
A
A

PADANG - Bulan suci Ramadan sudah di depan mata. Di Indonesia, banyak tradisi yang dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan penuh berkah ini. Salah satunya, tradisi Balimau, yaitu mandi dengan limau (jeruk nipis).

Balimau atau mandi dengan air limau ini, merupakan tradisi masyarakat minang di Kota Padang, Sumatera Barat. Tradisi ini dilakukan masyarakat tepat sehari sebelum masuknya Ramadan.

Selain jeruk nipis sebagai bahan utama, ada pula daun pandan, bunga kenanga, dan akar tanaman gambelu. Bahan-bahan alami ini lalu dimasukkan secara bersamaan ke air hangat sehingga menjadi satu kesatuan yang disebut dengan balimau.

Meski ada pro dan kontra di kalangan ulama, tradisi balimau di Padang tetap berlangsung tiap tahunnya. Mandi balimau biasanya digelar di Lubuk Minturun dan Lubuk Peraku. Jumlah pengunjung mencapai ribuan orang tiap tahunnya.

“Kalau sama kami di Tarekat Naqsabandiyah memang tidak ada aturan wajib balimau ini, namun juga tidak dilarang untuk menjalankan itu personal. Ini tujuannya untuk mensucikan diri dalam rangka menyambut Ramadan,” ucap Sekretaris Naqsabandiyah Masjid Baitul Makmur, Edizon Revindo pada Okezone.

“Bahan-bahan untuk ritual balimau itu ada di pasar-pasar tempat menjual bunga-bunga,” ungkapnya.

Masyarakat Minangkabau pada zaman dahulu, menjadikan mandi balimau sebagai wujud untuk membersihkan diri dan jiwa sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Selain itu untuk kenyamanan batin.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement