Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

"Malaysia Takkan Lari dari Tanggung Jawab pada TKI"

Silviana Dharma , Jurnalis-Kamis, 08 Juni 2017 |14:32 WIB
Dubes Malaysia untuk Indonesia, Datuk Sri Zahrain Mohamed Hashim saat mengunjungi redaksi Okezone. (Foto: Dede Kurniawan/Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Dato’ Seri Zahrain Mohamed Hashim menegaskan, negaranya takkan lari dari tanggung jawab mereka kepada tenaga kerja Indonesia (TKI). Ia menyampaikan, pemerintah dan segenap rakyat Malaysia sangat berterima kasih atas bantuan sumber daya manusia yang didatangkan Indonesia.

Selama ini, TKI sudah banyak sekali membantu terselenggaranya pembangunan di Malaysia. Dato’ Seri menjabarkan bagaimana Malaysia mengambil tenaga kerja dari 13 negara, tetapi yang terbesar diberikan Indonesia.

“TKI itu penting, kami tidak akan melupakan jasa-jasanya. Berkat TKI, pembangunan di Malaysia lancar. Keluarga bisa terurus, suami-istri bisa sama-sama bekerja,” urainya ketika menjadi tamu dalam program Special Dialogue di kantor Okezone, Rabu 7 Juni 2017.

Namun begitu, Dato’ Seri berharap Indonesia bisa mengerti bahwa setiap negara punya kedaulatannya masing-masing. Ada hukum, kebijakan dan kepentingan tersendiri yang juga harus dihormati.

“Misalnya ketika pemerintah Indonesia ingin membela kepentingan para TKI di Malaysia, kami di Malaysia sebagai pemerintah juga wajib menjaga kepentingan majikan. Itulah yang harus dipertemukan,” ucapnya.

Ia menyadari betapa isu ini sangat riskan. Bahkan Indonesia pernah memoratorium pengiriman TKI ke Malaysia. TKI pada masa itu merasa terhina, gajinya murah tetapi kerjanya menggunung. Tidak dapat waktu istirahat, belum lagi majikan suka memukul dan menyiksa. Percaya tak percaya, ada pula TKI yang bekerja tanpa upah.

Dubes Malaysia untuk Indonesia Dato’ Seri Zahrain Mohamed Hashim bersama host Special Dialogue Okezone TV, Rifa Nadia Nurfuadah. (Foto: Dede Kurniawan/Okezone)

Hubungan antara kedua negara diakui Dato’ Seri sekarang sudah lebih baik. Malaysia dan Indonesia menandatangani nota kesepahaman pada 2011 yang membuka kembali pintu pengiriman tenaga kerja. Kali ini lebih aman, karena Malaysia menjanjikan perlindungan terhadap TKI. Di sisi lain, pemerintah Nusantara terus berupaya meningkatkan kualitas dan keterampilan TKI yang dikirim ke luar negeri.

“Dalam setiap pertemuan, kedua negara sudah sering membahas isu ini. Jadi sudah banyak yang diluruskan. Malaysia tentu tak boleh lari, kami pasti tidak akan lari dari tanggung jawab,” janjinya.

Pria yang mengakhiri masa jabatannya sebagai Dubes Malaysia untuk RI pada Oktober mendatang itu meyakinkan, bagaimanapun proses yang berlangsung, Kuala Lumpur tak pernah ada niat mengecilkan dan melecehkan harkat, derajat dan martabat rakyat Indonesia.

Ia mengingatkan, bahwa tidak semua majikan di Malaysia jahat dan tukang tipu. Banyak juga TKI yang berhasil dan mendapat penghidupan yang lebih baik di sana.

"Maka dari itu, jika ke depan masih ada masalah lagi, semua bisa dibicarakan secara kekeluargaan. Sebab suka tidak suka, Indonesia dan Malaysia memang memerlukan satu sama lain," tukasnya.

(Rifa Nadia Nurfuadah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement