3. Gigi Buddha Gautama
Agama Buddha disebarkan oleh Siddharta Gautama pada abad ke-6 Sebelum Masehi (SM). Pria yang kemudian bergelar Buddha itu sangat dicintai oleh pengikutnya. Beberapa jam sebelum jenazah Siddharta dikremasi, para pengikutnya berhasil mencabut beberapa gigi taringnya.
Kenang-kenangan tersebut dianggap sebagai benda suci sekaligus benda yang paling diincar oleh banyak orang. Perang dari sejumah negara bagian di India menyebabkan gigi sang Buddha harus dipindahkan berkali-kali. Akhirnya, gigi tersebut menetap di Sri Lanka hingga hari ini.
4. Otak Benito Mussolini
Sama dengan Einstein, otak sang diktator Italia itu juga dicabut dari jenazahnya. Penyebar paham fasisme itu dieksekusi mati pada 1945 oleh regu tembak. Jenazahnya kemudian diautopsi oleh tim dari Institute of Legal Medicine di Milan.
Dengan alasan untuk kepentingan penelitian, Pemerintah AS meminta sebagian kecil otaknya. Namun, ada juga yang percaya bahwa permintaan itu hanya sebagai ‘trofi kemenangan’ AS atas pasukan Nazi dan pengikutnya (Mussolini adalah kawan karib dari Adolf Hitler).
Otoritas AS percaya betul pada teori Mussolini menderita sipilis sehingga menjadi gila. Akan tetapi, teori tersebut tidak pernah terbukti. Peneliti Negeri Paman Sam tidak pernah menemukan tanda-tanda sipilis di tubuh serta otak Mussolini.
Otak Mussolini lalu dikembalikan kepada mantan istrinya, Rachele Mussolini, 21 tahun kemudian. Pada 2007, sebagian dari otaknya dilelang di situs e-Bay, dengan harga penawaran tertinggi mencapai USD22 ribu.