Ia mengatakan, dalam jangka tertentu terutama menjelang dan saat hari raya besar kegamaan, pihak Balai POM, Dinas Kesehatan, Disperindag, Polda setempat dan jejaring lain selalu melakukan monitoring pangan yang mengidentifikasi masalah keamanan pangan.
"Sejumlah stakeholder kunci ini bekerja sama menyelesaikan permasalahan keamanan pangan dan menghasilkan laporan/informasi yang mudah difahami oleh industri dalam memperbaiki prakteknya.
Menurut dia, setiap saat industri pangan menghadapi tantangan-tantangan baru dalam masalah keamanan pangan, sehingga menuntut pemerintah untuk menjalankan program keamanan pangan tersebut dengan lebih baik lagi. Temuan pangan kedaluwarsa tersebut di antaranya, minuman sachet kemasan, permen, bumbu masak, kopi, minyak goreng dengan total nominal sebesar Rp4 juta.
Selama bulan Ramadhan, BPOM juga melakukan intensifikasi mobil keliling guna pengawasan terhadap jajanan takjil buka puasa di enam kabupaten yakni Kota Kupang, Atambua, Ende, Flores Timur, Sikka dan Alor. Dari 464 sampel, BPOM tidak menemukan makanan yang diduga mengandung bahan berbahaya seperti Rhodamin, Formalin, Borax dan Methanil.
(Rizka Diputra)