KOLAKA UTARA - Warga dan pelajar di Dusun Empat, Desa Maroko, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra), setiap hari bertaruh nyawa. Mereka melintasi sungai bergantung pada tali, menggunakan papan dan bambu.
Meski bertaruh nyawa, alat seadanya ini telah membantu mereka beraktivitas setiap hari, melintasi sungai dengan penuh resiko. Mereka bergantung pada tali melintas sungai berjarak 50 meter. Mulai ibu-ibu menggendong anak, pelajar Sekolah Dasar, bahkan petani yang hendak ke kebun bergantung bersama sepeda motornya.
Hal ini mereka lakukan karena tak punya pilihan lain. Pemerintah daerah setempat, tak kunjung membangun jembatan penghubung dari Dusun Empat Desa Marako, Kecamatan Wawo, ke Desa Tinukari, Kecamatan Ranteangin.
Para pelajar sebenarnya ketakutan setiap kali bergantung di tali ini untuk menyeberang sungai. Terlebih saat musim hujan arus sungai begitu deras.
"Saya takut sekali kalau saat banjir," kata Usman, siswa SDN 2 Wawo, Selasa (18/7/2017).