Warga melintas di jalur ini untuk ke kota menjual hasil panen kebun mereka. Bahkan, warga dari desa lain, juga menggunakan jalur penyeberangan beresiko ini untuk bertani di Desa Wawo.
"Pertama kali tahun 1978 saya jadi kepala dusun di sini, sampai sekarang belum ada jembatan," ungkap Rustam, warga Desa Wawo.
Sungai Ranteangin memisahkan Desa Tinukari, Kecamatan Ranteangin dan Desa Maroko, Kecamatan Wawo, Kabupaten Kolaka Utara.
Ketinggian gantungan tali yang menjadi jalur penyeberangan warga, dari permukaan air sekira 7 meter. Pada musim kemarau, kedalaman air sungai sekira 2 meter, sedangkan saat musim hujan, ketinggian air mencapai 6 meter. (sym)
(Awaludin)