SEOUL – Menyusul peluncuran rudal yang kembali dilakukan Korea Utara (Korut), pihak Korea Selatan (Korsel) menyatakan telah memasang empat unit tambahan sistem rudal Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) tambahan untuk memperkuat kapabilitas pertahanannya. Sebelumnya, pemasangan keempat unit sistem rudal buatan AS itu tertunda setelah Presiden Moon Jae-in memerintahkan uji dampak lingkungan.
Berdasarkan keterangan Istana Presiden Korsel, Blue House yang dilansir Reuters, Sabtu (29/7/2017), Pemerintah China telah diinformasikan mengenai percepatan pemasangan THAAD tersebut. Negeri Tirai Bambu menentang pemasangan sistem rudal tersebut yang dinilai tidak banyak membantu dalam menangkal ancaman rudal Korut bahkan memunculkan ketidakstabilan pada keamanan wilayah.
Pyongyang dilaporkan telah melakukan uji coba rudal balistik antar benua (ICBM) dari Provinsi Jagang pada Jumat, 28 Juli. Rudal kira terbang sejauh 1.000 kilometer (km) pada ketinggian maksimal 3.700 km sebelum mendarat di Laut Timur antara Jepang dan Korea.
Uji coba tersebut merupakan yang kedua kali dilakukan Korut pada bulan ini. Negeri Serba Tertutup ini diluncurkan rudal ICBM pertama mereka pada 4 Juli 2017 yang bertepatan dengan Hari Kemerdekaan AS.
(Rahman Asmardika)