JAKARTA - Titik rawan kejahatan jalanan atau street crime di kawasan Jakarta Pusat terbilang cukup banyak. Guna mengantisipasi itu, Polres Metro Jakarta Pusat beserta satuan polisi di bawahnya kerap menggelar patroli pada malam hari.
"Kita laksanakan operasi cipta kondisi setiap malam. Jadi polsek dan polres ada tim khususnya," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat, Ajun Komisaris Besar Asep Guntur Rahayu saat berbincang dengan Okezone, Sabtu (29/7/2017).
Polres Metro Jakarta Pusat diketahui memiliki tim khusus untuk membasmi bandit jalanan, namanya ialah Team Alpha Plus (TAP). Tim tersebut, kata Agus, tiap malam melakukan patroli beserta tim khusus yang ada di polsek-polsek di area Jakarta Pusat.
"Jadi tim khusus polsek bergerak di wilayahnya, sementara tim khusus polres secara keseluruhan (di kawasan Jakpus)," terang Asep.
Ia menambahkan, menjaga kemanan dan ketertiban tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada aparat kepolisian. Masyarakat, jelas Asep, harus turut serta terlibat menjaga keamanan di wilayahnya masing-masing.
Lebih lanjut, Asep menuturkan, pihaknya telah memetakan titik rawan street crime yang ada di kawasan Jakarta Pusat. Beberapa di antaranya ialah kawasan Johar Baru dan Tanah Abang.
"Iya, lumayan rawan. Tapi alhamdulillah selama ini aman-aman saja karena hampir tiap malam (ada patroli)," tutur Asep.
Khusus Sabtu malam, Asep mengatakan Polres Jakarta Pusat selalu menggelar operasi atau patroli dalam skala besar. Kegiatan itu dimulai pada pukul 23.00 WIB malam.
"Nah nanti malam (patroli dalam skala besar) mulainya jam 11 malam," terangnya.
Dalam kurun waktu satu minggu, sejumlah kejahatan jalanan marak terjadi di kawasan Jakarta Pusat. Misalnya pada kasus perampasan dengan kekerasan di Johar Baru.
Dalam perkara itu polisi terpaksa mengamankan seorang bandit kambuhan spesialis pencurian dengan kekerasan bernama Haryanto alias Ngaok.
Ngaok bersama seorang rekannya bernama Indra menodongkan senjata tajam dan senjata api kepada seorang warga bernama Parno. Kedua pelaku merampas barang-barang milik korban berupa tas, uang dan handphone.
Tak lama berselang polisi mengantongi identitas pelaku dan berhasil membekuknya. Namun sayang, satu pelaku lainnya berhasil lolos dari sergapan polisi.
Kasus street crime berikutnya yakni terjadi di Klinik Sahira di Johar Baru. Modus pelaku bernama Riki Saputra alias Encek ini berpura-pura menjadi pasien sebelum akhirnya melakukan perampokan.
Bahkan, dokter jaga yang hendak memeriksa pelaku malah ditodongkan senjata tajam samurai. Setelah mengancam, pelaku akhirnya menggondol handphone milik dokter tersebut dan segera melarikan diri.
Namun sayang, saat hendak kabur pelaku dikepung warga sekitar yang mendengar teriakan korban. Setelah ditangkap, pelaku akhirnya digelandang ke Mapolsek Johar Baru guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.
(Khafid Mardiyansyah)