SYDNEY – Dua pesawat penerbangan internasional maskapai Australia, Qantas berputar balik kembali ke Sydney setelah mengalami masalah teknis di tengah perjalanan. Salah satu pesawat dilaporkan tidak dapat menarik flaps sayapnya, dan pesawat lain mengalami keretakan di jendelanya.
Pesawat Qantas penerbangan QF7 sedang dalam perjalanan menuju Dallas, Amerika Serikat (AS) saat kapten pesawat memutuskan untuk berputar balik setelah mengetahui flaps sayap Airbus A380 itu tidak bisa ditarik.
“Hal itu berarti pesawat tidak dapat terbang dengan efisien. Karena penerbangan ke Dallas adalah penerbangan terpanjang dalam jaringan kami, kapten memutuskan untuk kembali ke Sydney,” demikian disampaikan Qantas dalam sebuah pernyataan yang dilansir dari AsiaOne, Sabtu (5/8/2017).
Sementara penerbangan kedua, QF63 yang mengarah ke Johannesburg, Afrika Selatan juga kembali setelah diketahui terjadi keretakan pada kaca jendelanya. Meski keretakan itu diklaim tidak berbahaya, kapten tidak mau mengambil risiko.
"Kaca jendela sebuah pesawat terbang terdiri dari tiga lapis kaca, panel luar telah retak tapi tidak membahayakan integritas pesawat terbang. Pesawat itu aman untuk terus terbang ke Johannesburg namun kapten membuat keputusan untuk kembali karena kaca pesawat akan diganti di Qantas," demikian penjelasan dari maskapai berlambang kanguru tersebut.
Sejumlah penerbangan harus kembali ke Australia dalam beberapa bulan terakhir, termasuk penerbangan AirAsia dari Gold Coast ke Kuala Lumpur bulan lalu yang diduga mengalami tabrakan dengan burung. Pada Juni, sebuah pesawat China Eastern yang menuju ke Shanghai melakukan pendaratan darurat di Sydney setelah sebuah lubang besar muncul di salah satu casing mesinnya.
(Rahman Asmardika)