Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Okezone Story: Baibar I, Budak yang Meraih Kekuasaan Sebagai Sultan

Rahman Asmardika , Jurnalis-Kamis, 10 Agustus 2017 |08:02 WIB
Okezone Story: Baibar I, Budak yang Meraih Kekuasaan Sebagai Sultan
Foto ilustrasi (Foto: Istimewa)
A
A
A

Meninggalnya Sultan As-salih Ayyub menjadi awal kehancuran Dinasti Ayyub di Mesir dan Suriah. Penerusnya, Al Muazzam Turansah adalah sultan yang lemah yang hanya memerintah dalam waktu singkat sebelum dibunuh dan digulingkan oleh Mameluk yang menjadi penguasa Mesir berikutnya.

Masalah dengan Sultan Mameluk pertama, Aybak membuat Baibar terpaksa melarikan diri dari Mesir menuju ke Suriah selama beberapa tahun. Pada 1260, dia diundang untuk kembali ke Mesir oleh Sultan Mameluk ketiga, Qutuz dan mengabdi sebagai komandan pasukan garis depan Mameluk.

Di tahun yang sama, Baibar sekali lagi membuktikan kemampuannya dengan berkontribusi dalam kemenangan Mameluk atas Mongol dalam Pertempuran Ain Jalut di Palestina. Meski berjaya, Qutuz tidak bisa menikmati kemenangannya terlalu lama karena dia dibunuh oleh sekelompok kolaborator yang dipimpin oleh Baibar dalam perjalanan pulang ke Mesir. Setelah kematian Qutuz, Baibar dinobatkan sebagai Sultan Mameluk berikutnya.

Selama memerintah, tujuan utama Baibar I adalah memerangi sisa-sisa Ksatria Salib di Suriah dan mengusir mereka untuk mengikuti jejak pemimpin besar umat Muslim dalam Perang Salib, Saladin. Selama kurun 1265 sampai 1271, satu per satu benteng pertahanan Ksatria Salib termasuk di Arsuf, Jaffa, dan Antioch jatuh ke tangan Mameluk.

Kampanyenya Baibar I tersebut membuat Ksatria Salib hanya dapat mempertahankan sebagian kecil wilayah Levant, wilayah di timur Laut Mediterania, sekaligus menandakan akhir dari peran Negara-negara Salib sebagai pemain utama di kawasan itu. Selain menghadapi Tentara salib, Baibar I juga melakukan kampanye militer melawan Bangsa Mongol, Kristen Armenia, Bangsa Makurian di Nubia, dan juga anggota sekte Hasshashin lainnya.

Selain di bidang militer, Baibar I juga memiliki kemampuan yang mumpuni di bidang diplomatik dan urusan dalam negeri. Hal itu dibuktikannya dengan hubungan baik dengan negara dan kerajaan-kerajaan tetangga dan rival potensial serta perbaikan di sejumlah pelayanan publik dan sarana penting Mameluk seperti layanan pos, pelabuhan dan kanal.

Kekuasaan Sultan Mameluk Keempat itu berakhir pada 1277 karena sebuah kesalahan yang sangat fatal. Berdasarkan keterangan sejumlah sejarawan, Baibar I tewas setelah cangkir berisi minuman beracun yang sebenarnya ditujukan untuk orang lain. Dia dimakamkan di bawah kubah Perpustakaan Al Zahiriyah di Damaskus, Suriah.

(Emirald Julio)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement