Sebelumnya pada Rabu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan bahwa sifat sebenarnya dari insiden tersebut tidak jelas, namun warga AS yang bertugas di Kuba telah kembali ke negaranya karena "alasan medis" yang tidak mengancam jiwa. Nauert mengatakan AS pertama kali mengetahui masalah di kedutaan pada akhir 2016.
Seorang pejabat pemerintah AS mengatakan beberapa rekan di kedutaan negara itu di Havana dievakuasi kembali ke AS karena masalah pendengaran dan gejala lainnya selama enam bulan terakhir. Beberapa orang kemudian mendapat alat bantu dengar, kata pejabat tersebut, yang berbicara tanpa menyebut nama.
BACA JUGA: Obama Tunjuk Dubes Kuba Pertama dalam 55 Tahun
Washington dan Havana membangun kembali hubungan diplomatik pada 2015 setelah lebih dari lima dekade terlibat permusuhan. Kedua negara membuka kembali kedutaan di ibukota masing-masing dan membentuk babak baru hubungan antara mantan musuh Perang Dingin.
Presiden Donald Trump menggulingkan sebagian dari kebijakan pendahulunya Barack Obama ke Kuba. Meski demikian, ia tetap membiarkan sejumlah perubahan yang telah terjadi, termasuk Kedutaan Besar AS di Havana yang dibuka kembali.
(Rifa Nadia Nurfuadah)