(Baca: TOP FILES: Begini Sejarahnya Pasar Tanah Abang)
Berlanjut pada 1648, wilayah Tanah Abang mulai dikenal khalayak ramai ketika seorang kapten China bernama Phoa Bhingam menyarankan Pemerintah Belanda untuk membuat sebuah terusan. Pembangunan pun dilakukan dan penggalian terusan ini ke arah selatan sampai dekat hutan.
Terusan kemudian dipecah menjadi dua bagian, yaitu wilayah timur sampai Kali Ciliwung dan ke arah barat hingga Kali Krukut. Terusan ini dinamakan Molenvliet yang berfungsi sebagai sarana transportasi untuk mengangkut hasil bumi dengan menggunakan perahu ke arah selatan sampai dekat hutan.
Melalui Terusan Molenvliet, hubungan dan perkembangan daerah kota ke selatan menjadi sangat lancar. Bahkan sampai sekarang jalan-jalan yang berada di sebelah kiri dan kanan terusan itu merupakan urat nadi yang menghubungkan Jalan Lapangan Banteng, Medan Merdeka, Tanah Abang, dan Jakarta Kota.