JAKARTA - Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi mengapresiasi langkah Aliansi Kemanusiaan Indonesia untuk Myanmar (AKIM) dalam menyalurkan bantuan bagi penyelesaian konflik di Rakhine. AKIM menyalurkan bantuan senilai USD2 juta (Rp26,2 miliar) di bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan, dan pemulihan bagi warga Rakhine.
Menurut Menlu Retno, tidak banyak negara yang dapat melakukan sinergi yang sangat kuat antara pemerintah dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang kemanusiaan plus masyarakat sendiri untuk satu tujuan membantu kemanusiaan di Myanmar. Tidak hanya itu, Menlu Retmo turut berbahagia karena sinergi antara pemerintah dan masyarakat tidak terbatas pada atau hanya menggunakan basis agama tertentu.
"Selain LSM kemanusiaan dari agama Islam, banyak bantuan kita peroleh dari umat agama lain," ujar Menlu Retno dalam acara penyerahan bantuan kemanusiaan di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (31/8/2017).
BACA JUGA: Wah! Warga Indonesia Salurkan Donasi Rp26,2 Miliar untuk Rakhine
"Dengan besar hati kita katakan 'This is Indonesia' yang majemuk, yang peduli pada situasi kemanusiaan di kawasan, yang melakukan kerjasama secara konstruktif," sambung diplomat kelahiran Semarang itu.
Menlu Retno menambahkan, bantuan tersebut sekali lagi menegaskan komitmen Indonesia dalam membantu Myanmar membangun Rakhine. Jakarta juga mendorong pembangunan yang inklusif atau menjangkau semua pihak tanpa memandang suku, agama, dan ras di Negara Bagian Rakhine yang kembali bergejolak.
BACA JUGA: Kekerasan Kemanusiaan di Rakhine, Fadli Zon: Jangan Sampai Korban Bertambah
Indonesia turut prihatin dengan situasi yang terjadi serta menyesalkan jatuhnya korban pasca-serangan 25 Agustus lalu. Menlu Retno mendorong pemerintah Myanmar untuk menjaga stabilitas keamanan di Rakhine.
"Kami meminta semua pihak melakukan maximum self-restrain dan tidak melakukan kekerasan. Hendaknya Myanmar melindungi semua orang di Rakhine termasuk komunitas islam dan akses kemanusiaan diberikan agar tidak memburuk. Stabilitas dan perdamaian adalah syarat mutlak pembangunan di Rakhine," sambung mantan Duta Besar RI untuk Belanda itu.
BACA JUGA: Tepuk Tangan! Kemlu RI Luncurkan Program Kemanusiaan untuk Myanmar
Selain bantuan yang diberikan AKIM, Menlu Retno juga menyampaikan bahwa rencana pembangunan rumah sakit di Rakhine sudah memasuki tahap akhir. Proses pembangunan sudah berlangsung cukup lama. Untuk saat ini, rumah sakit tersebut sudah mendapat izin dan rancang bangun sudah selesai.
"Pembangunan akan dapat segera kita mulai. Saya sudah bicara dengan Pak Salman dubes kita di Myanmar. Mulai Oktober kita dapat mulai pembangunan RS di Rakhine," urai Menlu Retno.
Ia menambahkan, pihak yang mengerjakan juga sudah ada. Pembangunan sendiri melibatkan sepenuhnya perusahaan dan masyarakat setempat. Dengan demikian maka perekonomian di Rakhine dapat bergerak. Menlu Retno amat berharap bantuan-bantuan tersebut dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat Rakhine.
(Rifa Nadia Nurfuadah)