Dalam kitab suci Alquran disebutkan:
"Keduanya berkata: Ya Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS Al A'raf: 23).
Kemudian wukuf di Arafah juga untuk menghayati makna dari kisah Nabi Ibrahim alaihissalam dengan putranya Nabi Ismail alaihissalam. Saat itu Nabi Ibrahim belum juga dikaruniai anak setelah puluhan tahun menikah dengan Sarah.
Nabi Ibrahim pun tidak henti-hentinya berdoa meminta karunia diberi keturunan. Lalu hingga pada suatu ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala mengabulkan permintaan tersebut dengan lahirnya Nabi Ismail alaihissalam.