Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

OKEZONE FILES: Dulu Orang Indonesia di Tanah Suci Makkah Ciptakan Huruf Arab Pegon, Ini Kisahnya

Hantoro , Jurnalis-Senin, 04 September 2017 |07:31 WIB
OKEZONE FILES: Dulu Orang Indonesia di Tanah Suci Makkah Ciptakan Huruf Arab Pegon, Ini Kisahnya
Jamaah Indonesia di tanah suci Makkah. (Foto: Okezone)
A
A
A

MASA haji pada zaman dahulu memang memunculkan banyak cerita sejarah. Salah satunya ketika diciptakan sebuah huruf bernama arab pegon oleh komunitas pribumi Nusantara yang bermukim di tanah suci Makkah. Berikut ini akan Okezone kisahkan secara singkat, sebagaimana mengutip dari berbagai sumber, Senin (4/9/2017).

Huruf pegon adalah aksara Arab yang dimodifikasi untuk menuliskan bahasa Jawa. Kata pegon disebut berasal dari bahasa Jawa pégo yang berarti 'menyimpang'. Alasannya, bahasa Jawa yang ditulis dalam huruf Arab dianggap sesuatu yang tidak biasa.

Berbeda dengan huruf Jawi yang ditulis gundul, pegon hampir selalu dibubuhi tanda vokal. Jika tidak, maka tak bisa disebut pegon lagi, melainkan gundhil. Bahasa Jawa memiliki kosakata vokal (aksara swara) yang lebih banyak daripada bahasa Melayu sehingga vokal perlu ditulis untuk menghindari kerancuan.

Kisah munculnya huruf arab pegon sebenarnya bermula ketika setiap tahunnya rombongan haji dari wilayah Nusantara berdatangan ke Kota Makkah beberapa waktu sebelum bulan suci Ramadan. Maksud mereka adalah ingin melaksanakan ibadah puasa di sana serta Salat Tarawih di Masjidil Haram.

Tak sedikit dari mereka yang sengaja bermukim selama bertahun-tahun di tanah suci untuk mendalami ilmu agama. Sehingga lama-kelamaan rombongan tersebut membentuk satu komunitas orang-orang Jawa atau Al Ashab al Jawiyyin artinya 'kawan-kawan dari Jawa'.

Sebutan jawah atau jawi ini tidak berarti orang-orang dari Pulau Jawa saja. Namun, istilah itu juga untuk orang-orang dari Nusantara, bahkan Asia Tenggara. Komunitas inilah yang melahirkan huruf jawi atau arab pegon, suatu modifikasi aksara arab untuk menuliskan bahasa lokal.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement