Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mantap! Militer Filipina Klaim Pimpinan Militan di Marawi Tewas

Emirald Julio , Jurnalis-Selasa, 05 September 2017 |14:56 WIB
Mantap! Militer Filipina Klaim Pimpinan Militan di Marawi Tewas
Inilah salah satu pimpinan kelompok radikal di Marawi yang dilaporkan tewas, Abdullah Maute (Foto: UNTV)
A
A
A

MARAWI – Salah satu pimpinan kelompok militan radikal yang menyerang Kota Marawi, Filipina, dilaporkan tewas. Kabar ini disampaikan oleh pejabat militer di Mindanao.

Sebagaimana dikutip dari Bernama, Selasa (5//9/2017) Panglima Komando Mindanao Barat, Letna Jenderal Carlito Galvez, mengatakan bahwa Abdullah Maute disinyalir telah tewas.

“Abdullah Maute telah terbunuh. Pembicaraan di Telegram mengindikasikannya,” ujar Galves pada konferensi pers yang diadakan di Kota Marawi. Namun saudara Abdullah, Omarkhayam, saat ini dipercaya masih hidup dan tetap berada di persembunyiannya di salah satu wilayah Kota Marawi.

BACA JUGA: Salut! Tembak Kelompok Militan, Presiden Duterte: Saya Siap Mati bagi Filipina

BACA JUGA: Waduh! Tentara Filipina Sebut Perempuan dan Anak-Anak Terlibat Pertempuran di Marawi

Sekadar informasi, Abdullah bersama Omarkhayam merupakan pimpinan kelompok Maute yang menggempur Marawi pada 23 Mei 2017 dan memporak-porandakan kota yang mayoritas penduduknya Muslim tersebut. Maute tidak sendiri ketika menyerang kota itu namun mereka juga bekerja sama dengan Abu Sayyaf dalam melancarkan aksinya.

Militer Filipina sebelumnya mengklaim bahwa kakak-adik Maute pernah mengunjungi Timur Tengah. Kemudian keduanya pun membentuk kelompok teror Maute yang terdiri dari para mantan anggota pemberontak Moro Islamic Liberation Front dan membaiatkan diri kepada ISIS.

BACA JUGA: Militer Filipina Klaim Pimpinan Militan Maute Terjebak di Marawi

BACA JUGA: Heboh! Petinju Legendaris Filipina Kunjungi Marawi

Kelompok Maute diduga bertanggung jawab atas serangkaian serangan teror di wilayah Filipina bagian selatan. Salah satunya adalah ketika kelompok itu melancarkan serangan bom di Kota Davao pada 2 September 2016 dan menyebabkan 15 orang kehilangan nyawanya.

Klaim mengenai tewasnya Abdullah ini hanya berselang kurang dari sepekan setelah militer Filipina menyatakan bahwa pimpinan militan di Marawi sudah terjebak tanpa akses untuk kabur dari sana.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Eduardo Ano menyatakan bahwa berdasarkan perkembangan di lapangan, terdapat indikasi Marawi dapat segera bebas dari cengkeraman kelompok militan radikal. Namun, ia tidak memberikan kepastian kapan tepatnya kota tersebut akan bebas.

Hingga saat ini, konflik di Marawi telah menewaskan 800 orang dan memicu lebih dari 500 ribu warganya mengungsi. Militer Filipina tanpa lelah terus berusaha membebaskan kota tersebut dengan harapan agar segera bisa mengembalikannya kepada warga sipil.

(Emirald Julio)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement