SAN JUAN – Badai Irma akhirnya tiba di daratan Puerto Rico pada Rabu 6 September malam waktu setempat. Ancaman kehancuran mengintai wilayah yang masih masuk dalam teritori Amerika Serikat (AS) itu di tengah derasnya guyuran hujan dan tiupan angin kencang.
BACA JUGA: Duuh! Badai Irma Picu Banjir dan Putus Akses Komunikasi di Karibia
Kecepatan angin diperkirakan mencapai 88 kilometer per jam (km/jam). Kencangnya angin mematahkan batang-batang pohon, memutus aliran listrik, dan menyebabkan para turis terjebak di dalam kamar hotel. Badan Cuaca Nasional AS memperkirakan, curah hujan tinggi akan melanda Puerto Rico dalam beberapa jam.
“Kita melihat guyuran hujan deras di seluruh Puerto Rico, yang berarti banjir bandang merupakan salah satu perhatian utama kita,” ujar pengamat cuaca bernama Kait Parker, mengutip dari NBC News, Kamis (7/9/2017).
BACA JUGA: Diamuk Badai Irma, Presiden Prancis Cemas Warganya Jadi Korban
Sementara itu, Gubernur Puerto Rico Ricardo Rossello khawatir karena melihat sejumlah warga masih ada di luar ruangan. Ia mengingatkan orang-orang tersebut agar segera masuk ke tempat yang lebih aman karena badai Irma sungguh berbahaya.
“Saya masih melihat banyak orang di jalanan. Badai ini sungguh berbahaya. Anda tidak seharusnya berada di jalanan,” tukas Ricardo Rossello.
BACA JUGA: Waspada! Pakar Cuaca Sebut Badai Irma 'Berpotensi Bencana'
Presiden AS Donald John Trump mengumumkan status darurat di Puerto Rico sebagai dampak dari badai Irma. Gedung Putih menuturkan, Trump sudah berbicara lewat sambungan telefon dengan Ricardo Rossello untuk menyatakan dukungannya bagi Puerto Rico.
Badai Irma yang masuk dalam kategori 5, mendarat di Kepulauan Karibia pada Rabu pagi waktu setempat. Badai menyebabkan setidaknya satu orang tewas di Barbuda serta dua orang lainnya di Saint Martin dan Saint Barts.
BACA JUGA: Makin Dekat dengan Daratan AS, Badai Irma Ganggu Jadwal Penerbangan
Badai Irma kini diketahui terus bergerak ke wilayah daratan AS. Selain Puerto Rico, Presiden Donald Trump juga menyatakan keadaan darurat untuk wilayah Florida dan Kepulauan Virgin. Gedung Putih menginstruksikan kepada Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) untuk melakukan koordinasi demi menghadapi bencana yang ditimbulkan badai Irma.
(Wikanto Arungbudoyo)