MEDAN - Wali Umat Budha Indonesia (WALUBI) Kota Medan, menyatakan keprihatinan mereka atas kekerasan terhadap warga muslim Rohingnya di Rakhine, Myanmar. Kekerasan itu telah merenggut nyawa ribuan warga Rohingnya dan memaksa puluhan ribu lainnya mengungsi dari tanah kelahiran mereka.
Ketua WALUBI Medan Earlnus Chen mengatakan, kekerasan terhadap warga muslim Rohingnya di Rakhine itu tidak bisa dibiarkan dan harus segera diakhiri. "Ini urusan kemanusiaan, makanya kami akan bersolidaritas. Kami ingin konflik di sana cepat selesai," ujar Earlnus di Medan.
Lebih lanjut Earlnus menyebutkan, pihaknya berharap agar konflik yang terjadi di Myanmar tidak meluas menjadi persoalan konflik agama di dalam negeri. Karena sejatinya, konflik tersebut dilatarbelakangi persoalan internal di Myanmar.
"Kami berharap, jangan sampai ini menyebar, khususnya di Kota Medan. Karena isu agama adalah isu yang sangat sensitif dan sangat cepat merambat jika disulut. Kita semua tentunya tidak ingin itu terjadi," pungkasnya.
Khususnya di Medan, lanjut Earlnus. Selama ini Medan telah berhasil menjadi barometer keberagaman etnis di Indonesia, karena sangat jarang ditemui konflik yang tersulut dari isu SARA. “Saat ini, FKUB Kota Medan juga sedang menggalang solidaritas untuk mendukung penyelesaian konflik di Myanmar,” tandasnya.
Sementara itu, penyelenggara Bimas Buddha Kota Medan, Pandita Burhan, mengutuk keras tragedi kemanusiaan di Myanmar. Menurutnya pembantaian terhadap Etnis Rohingya sama sekali tidak dapat ditolerir. "Sesuai ajaran Buddha, kejadian ini tidak bisa terjadi di bagian dunia manapun," tukasnya.
(Risna Nur Rahayu)