Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Anak-Anak 9/11 Berdamai dengan Perasaan Kehilangan Orangtua

Rifa Nadia Nurfuadah , Jurnalis-Senin, 11 September 2017 |19:31 WIB
Kisah Anak-Anak 9/11 Berdamai dengan Perasaan Kehilangan Orangtua
Ilustrasi. Anak-anak. (Foto: The New York Times)
A
A
A

DELANEY Colaio baru berusia 3 tahun pada 11 September 2001. Ibunya sedang menyiapkan Delaney untuk pergi ke kelas balet pagi itu; ayahnya sudah berangkat dari apartemen merkea di TriBeCa menuju tempat kerjanya di lantai 104 menara utara World Trade Center (WTC), New York.

Ketika telefon berdering di rumahnya pagi itu, ibunda Delaney langsung menyalakan televisi untuk melihat berita.

“Saya ingat melihat ibu menangis, melihat kedua menara di televisi dan melihat api. Itu semua yang dapat saya ingat," ujar Delaney, seperti disitat dari New York Times, Senin (11/9/2017).

Ayah Delaney, Mark Colaio, beserta dua pamannya, Stephen Colaio dan Thomas Pedicini, menghilang hari itu.

Meski Delaney mendapat cerita tentang tragedi tersebut sejak masih kecil, ia baru dapat memahaminya pada usia 12-13 tahun. Banyak peristiwa penting dalam hidup Delaney seperti hari ulang tahun, kelulusan sekolah dan peringatan tragedi 9/11 telah menjadi momen-momen yang amat sulit bagi Delaney. Kini di usia 18 tahun, Delaney telah menjadi mahasiswi jurusan perfilman di Quinnipiac University.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement