6. Sellapan Ramanathan
Foto: The Istana Singapura
Sellapan Ramanathan berkuasa pada 1999 hingga 2011. Ia merupakan presiden terlama yang menjabat dibandingkan para pendahulunya. Sebelum menjabat sebagai presiden, ia menduduki posisi teratas di jabatan sipil dan diangkat sebagai komisaris tinggi Malaysia pada 1988. Dari 1990 sampai 1996, Ramanathan menjabat sebagai duta besar Singapura untuk Amerika Serikat.
Ramanathan menghabiskan beberapa tahun di Malaysia, tempat ayahnya bekerja sebagai pegawai hukum untuk perusahaan perkebunan karet. Karena merosotnya harga karet, ayahnya kehilangan pekerjaannya dan jatuh dalam utang berat. Ramanathan berusia 8 tahun saat ayahnya, yang bekerja di sebuah tambang granit, bunuh diri. Ia mengakhiri masa jabatannya setelah saingannya, Tonny Tan, berhasil menduduki kursi Presiden Singapura.
7. Tony Tan Keng Yam
Foto: The Istana Singapura
Tony Tan Keng Yam presiden ketujuh Singapura yang memerintah dari 2011 hingga 2017. Ia adalah seorang mahasiswa yang cerdas dan lulusan dari University of Singapore, Institute of Technology Massachusetts, dan Adelaide University, yang akhirnya mendapatkan gelar doktor dalam matematika terapan. Walau ia terkenal dengan karier politiknya, ia tetap mengajar fisika dan matematika di Singapore University dan beberapa tahun kemudian mengambil posisi sebagai manajer perbankan di Chinese Banking Corporation. Sepuluh tahun kemudian, dia terpilih untuk bertugas di Parlemen Singapura. Dia juga bergabung dengan Kabinet Singapura dan bertugas dalam beberapa peran berbeda selama masa jabatannya termasuk Menteri Keuangan dan Menteri Pendidikan. Di luar kabinet, ia melanjutkan pekerjaannya di University of Singapore sebagai Wakil Kanselir.
Selama memimpin, ia gigih menuju solvabilitas ekonomi Singapura dan membuat banyak rencana cadangan jika terjadi krisis ekonomi. Kepresidenannya ditandai dengan dorongan ekonomi sosial yang ia sebut "cadangan sosial" yang mencakup kesukarelaan dan gerakan sosial. (pai)
(Rifa Nadia Nurfuadah)