BACA JUGA: Ditangkap Polisi karena Ingin Gabung Militan Marawi, Pria Singapura Sempat Coba Pergi ke Suriah
BACA JUGA: Salut! Tembak Kelompok Militan, Presiden Duterte: Saya Siap Mati bagi Filipina
AFP mewartakan, ratusan anggota militan radikal nekat pergi ke Kota Marawi pada 23 Mei 2017 demi bergabung dengan kelompok Maute dan Abu Sayyaf dalam mengibarkan bendera ISIS di sana. Hal ini tentu saja mendapatkan respon perlawanan dari Pemerintah Filipina serta sejumlah negara lainnya.
Semenjak konflik itu pecah beberapa bulan yang lalu, lebih dari 800 orang tewas. Selain menyebabkan banyaknya korban jiwa yang jatuh, serangan militan radikan l di Marawi juga memicu ribuan orang terpaksa mengungsi. Presiden Rodrigo Duterte pun menerapkan darurat militer di wilayah Mindanao dan mengerahkan ratusan tentara Filipina ke sana demi segera mengakhiri serangan tersebut.
(Emirald Julio)