SAN JUAN – Terpanggil oleh derita warga Puerto Riko yang dihantam krisis kemanusiaan akibat terjangan Badai Maria pekan lalu, sebuah kapal pesiar mewah membatalkan perjalanannya dan berlayar untuk membantu proses evakuasi ribuan warga dari daerah yang diterjang badai.
Perusahaan pelayaran Royal Carribean International (RCL.N) mengumumkan bahwa kapal pesiar Adventure of the Seas miliknya akan membawa 3.800 penumpang dari Puerto Riko dan Kepulauan Virgin Amerika Serikat (AS) menuju ke daratan AS. Juru bicara perusahaan tersebut mengatakan, para penumpang pelayaran itu tidak akan dikenakan biaya dan mereka telah terdaftar dengan bantuan pejabat setempat.
Kapal tersebut akan melakukan panggilan kemanusiaan di Kepulauan Virgin AS yang dilanda badai, untuk menurunkan pasokan bantuan. Dari sana, mereka akan menuju ke Fort Lauderdale, Florida, dan direncanakan tiba pada 3 Oktober. RCL.N menyatakan akan bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk mengatur perjalanan bagi penumpang yang ingin bertemu dengan teman dan keluarga di daratan.
"Ini adalah misi kemanusiaan atas nama Royal Caribbean," kata juru bicara perusahaan, Owen Torres sebagaimana dikutip Reuters, Jumat (29/9/2017).
"Kami bekerja sama dengan pemerintah daerah di St Croix, St Thomas dan Puerto Riko untuk mengoordinasikan pengiriman persediaan darurat dan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan evakuasi dengan Adventure of the Seas."
Adventure of the Seas dijadwalkan berangkat dari San Juan pada 30 September dan berlayar ke berbagai pulau di Karibia. Royal Carribean mengatakan akan memberikan pengembalian dana penuh kepada pelanggan yang telah memesan pelayaran pada tanggal tersebut.
BACA JUGA: Pasca-Terjangan Badai Maria, Trump Akan Kunjungi Puerto Riko dan Kepulauan Virgin
Badai Maria yang merupakan badai terkuat yang melanda Puerto Riko dalam hampir 90 tahun terakhir, telah menciptakan sebuah krisis kemanusiaan di pulau itu. Badai tersebut menghantam jaringan listrik negara tersebut dan telah melumpuhkan jaringan komunikasi, transportasi dan pasokan air untuk 3,4 juta orang di wilayah tersebut.
(Rahman Asmardika)