Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Bendera Bergambar Palu Arit Terpasang di Sebuah Kafe di Jaksel, TNI AD Serahkan Kasusnya ke Polsek Cilandak

Febrianto , Jurnalis-Sabtu, 30 September 2017 |05:00 WIB
Bendera Bergambar Palu Arit Terpasang di Sebuah Kafe di Jaksel, TNI AD Serahkan Kasusnya ke Polsek Cilandak
Anggota TNI AD turunkan bendera palu-arit (Istimewa)
A
A
A

Bendera Bergambar Palu Arit Terpasang di Sebuah Kafe di Jaksel, TNI AD Serahkan Kasusnya ke Polsek Cilandak
JAKARTA - Bintara pembina desa (Babinsa) Komando Distrik Militer (Kodim) Jakarta Selatan menemukan sebuah kafe bendera bergambar palu arit di Jalan Pangeran Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 
Pemilik kafe Burdani mengaku, tak punta tujuan apapun dengan memasang bendera yang mirip denga logo Partai Komunis Indonesia.
Dandim 0504 Jakarta Selatan, Letkol Infantri Ade Rony Wijaya mengatakan, penurunan bendera palu-arit itu berawal dari laporan masyarakat. kemudian personel Babinsa Serma Agus SP dan Sertu Lukman bersama Satpol PP, Ketua RT, dan anggota Karang Taruna mendatangi Garasi 66 kafe itu.
"Bendera dengan dasar warna merah dengan logo palu-arit di ujung kiri tersebut sudah diturunkan," kata Ade saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (29/9/2017).
Dirinya membenarkan kafe pemilik Garasi 66 tersebut hanya terinspirasi saat berjalan-jalan ke mancanegara. "Tidak ada tujuan tertentu, dikarenakan kan mereka sering jalan ke negara-negara yang ada di dunia. Maka bendera itu yang dianggap bendera Republik Cina," ungkap Ade.
Selanjutnya, bendera itu langsung disita dan diamankan di Mapolsek Cilandak, Jakarta Selatan untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. (feb)

JAKARTA - Bintara pembina desa (Babinsa) Komando Distrik Militer (Kodim) Jakarta Selatan menemukan sebuah kafe bendera bergambar palu arit di Jalan Pangeran Antasari, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Pemilik kafe Burdani mengaku, tak punya tujuan apapun dengan memasang bendera yang mirip denga logo Partai Komunis Indonesia.

Dandim 0504 Jakarta Selatan, Letkol Infantri Ade Rony Wijaya mengatakan, penurunan bendera palu-arit itu berawal dari laporan masyarakat. kemudian personel Babinsa Serma Agus SP dan Sertu Lukman bersama Satpol PP, Ketua RT, dan anggota Karang Taruna mendatangi Garasi 66 kafe itu.

"Bendera dengan dasar warna merah dengan logo palu-arit di ujung kiri tersebut sudah diturunkan," kata Ade saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (29/9/2017).

Dirinya membenarkan kafe pemilik Garasi 66 tersebut hanya terinspirasi saat berjalan-jalan ke mancanegara. "Tidak ada tujuan tertentu, dikarenakan kan mereka sering jalan ke negara-negara yang ada di dunia. Maka bendera itu yang dianggap bendera Republik Cina," ungkap Ade.

Selanjutnya, bendera itu langsung disita dan diamankan di Mapolsek Cilandak, Jakarta Selatan untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut. (feb)

(Amril Amarullah (Okezone))

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement