WASHINGTON – Staf Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di Havana, Kuba, belum lama ini mengalami serangan ‘akustik’ misterius. Akibat serangan tersebut, mereka mengalami sakit pada bagian pendengaran sehingga harus mendapatkan perawatan khusus.
Pemerintah AS pun tak tinggal diam melihat penyerangan misterius ini. Sebagaimana diberitakan ABC News, Sabtu (30/9/2017), Negeri Paman Sam memutuskan untuk memulangkan lebih dari separuh stafnya yang bekerja di Kedubes Kuba.
Hal ini diketahui melalui pengumuman yang dikeluarkan Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson, pada Jumat 29 September waktu setempat. Menurutnya, keputusan ini dikeluarkan guna mencegah semakin banyaknya korban.
"Sampai pemerintah Kuba dapat menjamin keamanan diplomat kami di Kuba, kami akan mengurangi jumlah petugas di kedutaan. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan jumlah diplomat yang berisiko terkena bahaya," ujar Rex Tillerson dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Duh! 16 Diplomat AS Alami Gangguan Pendengaran di Kuba