PERSETERUAN yang terjadi di Jerman Timur dan Barat pada 1945 pernah menarik perhatian masyarakat dunia. Perang dingin ini telah memicu dibangunnya Tembok Berlin guna memisahkan wilayah tersebut. Setelah 45 tahun menjalin hubungan yang tidak baik, kedua negara akhirnya berdamai tepat hari ini pada 27 tahun yang lalu.
Tanggal 3 Oktober 1990 dikenal sebagai Hari Persatuan wilayah Jerman Barat dan Timur. Perdamaian terjalin setelah tahun Tembok Berlin dihancurkan sekira satu tahun sebelumnya.
Perpecahan terjadi setelah Perang Dunia II di Eropa. Sekutu menduduki wilayah tersebut untuk menstabilkan dan membangun kembali wilayah Jerman setelah perang. Sejak 1945, wilayah Jerman terbelah menjadi empat zona kependudukan. Wilayah Jerman Timur diduduki pasukan Uni Soviet, sementara Amerika Serikat dan sekutunya menduduki wilayah barat. Dua zona lagi terdapat di wilayah Berlin. Kota besar yang terletak di Jerman Timur itu juga dibagi menjadi dua zona.
Tembok yang dibangun pada 13 Agustus 1961 itu dibangun guna memisahkan wilayah Berlin Barat yang saat itu dikontrol oleh Prancis, Inggris, dan Amerika. Tak hanya memisahkan, pembangunan tembok ini juga dilakukan untuk mengisolasi warga yang berada di sana.
Tembok itu dibuat untuk memutus akses dari Jerman Timur ke Berlin Barat. Pemeriksaan ketat dilakukan kepada setiap orang yang akan melintasi Tembok Berlin. Pengetatan ini membuat orang-orang Jerman Timur sulit untuk keluar dari wilayahnya.
Pengisolasian yang menjadi tujuan pembangunan Tembok Berlin menjadi kenyataan. Pada akhir 1980-an, kekuatan Uni Soviet berkurang akibat tembok tersebut. Partai Komunis di Jerman Timur mulai melarikan diri dari negara tersebut. Warga yang menderita menganggap penyatuan kembali Jerman menjadi sebuah cita-cita atau harapan tinggi yang sulit dicapai. Tembok pun mulai runtuh pada 1989.
Keinginan untuk mempersatukan kembali Jerman tiba-tiba muncul berkat reformasi politik yang dilakukan oleh pemimpin Soviet Mikhail Gorbachev. Hal ini terjadi pada 1985. Pejabat di Jerman Barat dan Timur pun mulai melakukan pembicaraan. Perundingan ini kemudian juga diikuti oleh pejabat Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet. Beberapa tokoh politik juga terlibat dalam perbincangan mengenai Tembok Berlin, termasuk Presiden Amerika Serikat saat itu, John F Kennedy.
Dialog yang dilakukan akhirnya membahas kemungkinan adanya penyatuan kembali wilayah yang telah terbelah tersebut. Hal yang dirancang akhirnya menjadi kenyataan. Wilayah tersebut kembali menyatu pada 3 Oktober 1990. Penyatuan kembali Jerman dilakukan ketika mantan daerah Republik Demokratis Jerman atau Jerman Timur digabungkan ke Republik Federal Jerman atau Jerman Barat.
Ketika itu, para penjaga mulai membuka warga perbatasan. Kabar ini disambut antusias oleh jutaan warga Jerman Timur. Mereka berbondong-bondong pergi ke perbatasan. Setelah itu banyak warga Jerman baik Barat dan Timur memberanikan diri merusak Tembok Berlin. Peristiwa ini menjadi salah satu berita yang paling mengesankan di abad ke-20.
Penyatuan wilayah ini terdapat dalam sebuah kesepakatan. Jerman Timur dan Barat serta empat negara yang menduduki wilayah tersebut menghasilkan perjanjian Zwei plus Vier Vertrag atau Perjanjian Dua Tambah Empat. Inti dalam perjanjian tersebut adalah penegasan kedaulatan penuh negara kesatuan Jerman.
Kata ‘dua’ dalam perjanjian tersebut mengisyaratkan Jerman Barat dan Timur. Sementara ‘empat’ merupakan jumlah negara yang menduduki wilayah tersebut, yakni Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Uni Soviet.
Kekuatan negara-negara besar tersebut memberikan kembali seluruh hak yang telah diambil di wilayah Jerman. Mereka mengizinkan Jerman kembali bersatu menjadi sebuah negara yang berdaulat penuh. Banyak pengamat yang senang dengan keputusan penyatuan kembali Jerman. Mereka menilai penyatuan ini secara efektif menandai berakhirnya perang dingin. (DJI)
(Rifa Nadia Nurfuadah)