BARCELONA - Catalunya akan memproklamasikan kemerdekaannya dari Spanyol dalam hitungan hari. Hal itu disampaikan pemimpin atau presiden wilayah Catalonia, Carles Puigdemont.
Catalunya telah menggelar referendum kemerdekaan pada hari Minggu lalu yang diwarnai bentrokan antara aparat polisi Spanyol dengan para pemilih jajak pendapat. Lebih dari 800 warga Catalunya yang memberikan hak suaranya terluka akibat bentrok dengan polisi.
Puigdemont menyatakan, 90,9 persen pemilih sudah memilih “ya” untuk merdeka atau memisahkan diri dari Madrid meski jajak pendapat dinyatakan ilegal.
“Akan bertindak pada akhir minggu ini atau awal berikutnya,” kata Puigdemont dalam wawancaranya dengan BBC, terkait waktu deklarasi kemerdekaan Catalunya, yang dikutip Rabu (4/10/2017).
(Baca juga: Panas! Pemimpin Catalunya Klaim Hak untuk Merdeka Pasca-Referendum)
Ditanya apa yang akan dilakukannya jika pemerintah Spanyol melakukan intervensi dan mengendalikan pemerintahan Catalunya. Dia menjawab; ”Itu akan menjadi kesalahan yang mengubah segalanya.”
Pemimpin regional yang seorang mantan wartawan ini telah “membuka pintu” untuk sebuah deklarasi kemerdekaan sepihak dari Spanyol melalui referendum. Jajak pendapat tersebut telah membuat Spanyol memasuki krisis konstitusional terburuk dalam beberapa dasawarsa.
(Baca juga: Mencekam! Referendum Catalunya Berujung Bentrok, 760 Orang Jadi Korban)
Keinginan kuat Catalunya untuk merdeka telah menimbulkan kekhawatiran akan pecahnya kekerasan jalanan antara kubu Madrid dan Barcelona. Hingga kini Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy tidak mengakui adanya referendum di Catalunya beserta hasilnya.
(Rifa Nadia Nurfuadah)