BARCELONA – Pemimpin Catalan, Carles Puigdemont mengkritik Raja Spanyol, Felipe VI yang dianggap gagal melakukan mediasi dan menyatukan pihak-pihak yang bertikai menyusul pelaksanaan referendum kemerdekaan Catalunya. Kritik keras dari Puigdemont itu disampaikan menyusul pidato Raja Felipe VI yang menuding rakyat Catalunya telah menunjukkan ketidaksetiaan yang tak dapat diterima dengan menyelenggarakan referendum.
BACA JUGA: Raja Spanyol: Ketidaksetiaan Pemimpin Catalunya Tak Bisa Diterima!
Dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi dari markas besar pemerintah Catalan di Barcelona, Puigdemont mengatakan Raja Felipe telah melewatkan kesempatan untuk menengahi krisis politik dan konstitusional yang telah melanda negara tersebut.
"Anda mengecewakan banyak orang di Catalunya yang mengharapkan seruan untuk melakukan dialog. Kami membutuhkan mediasi. Konflik ini perlu diselesaikan secara politis, bukan dengan polisi," kata Puigdemont sebagaimana dikutip CNN, Kamis (5/10/2017).
Ketegangan antara warga Catalan dengan Madrid kembali meningkat pada Rabu, 4 Oktober setelah Mahkamah Agung Spanyol memanggil Pemimpin kepolisian Catalunya untuk menjawab tuduhan penghasutan dan provokasi untuk melakukan pemberontakan terhadap negara. Pihak berwenang Spanyol meyakini 17 ribu anggota kepolisian Catalunya yang dipimpin Josep Lluís Trapero tidak berbuat cukup banyak untuk menghentikan referendum.
BACA JUGA: Raja Spanyol: Gelar Referendum, Otoritas Catalunya Lakukan Tindakan Tak Bertanggungjawab
Dengan hasil referendum yang menunjukkan 90 persen suara mendukung kemerdekaan Catalunya, Puigdemont diperkirakan akan mendeklarasikan kemerdekaannya pada Senin depan, 9 Oktober.
(Rahman Asmardika)