Perempuan bernama asli Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid ini mengungkapkan, pihaknya dihubungi UN Women untuk membuat kegiatan perayaan hari perdamaian dunia yang melibatkan kelompok perempuan di masyarakat.
"Kami langsung berpikir bahwa Madura adalah daerah yang paling pas, karena perempuan Madura dikenal sebagai pribadi yang ulet dan pekerja keras, serta religius dan senang bergotong royong," ungkapnya.
Di sisi lain, sambung Yenny, para perempuan juga akan dibekali kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai perdamaian di lingkungannya masing-masing. Sehingga tidak mudah terpancing oleh provokasi orang2 yang ingin menciptakan konflik ditengah-tengah masyarakat.
"Dalam program ini kami juga melibatkan banyak kiai, Gus, dan Lora, untuk membantu membangun pemahaman kaum perempuan terutama tentang nilai Pancasila," tuturnya.
"Saya berharap para Lora dan Gus dari AnNuqoyah bersama para bu Nyai, nantinya bisa menjadi pelopor-pelopor perdamaian di Madura dan Indonesia," tandasnya.
(Awaludin)