BARCELONA – Kabinet Pemerintah Spanyol dilaporkan akan melakukan pertemuan pada Rabu 11 Oktober 2017 waktu setempat terkait agenda untuk merespons keputusan Catalunya memerdekakan diri. Namun Presiden Catalunya, Carles Puidgemont, melakukan tindakan yang memicu kegeraman Spanyol.
Sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu (11/10/2017) pada Selasa malam, Puidgemot diketahui melakukan deklarasi kemerdekaan secara simbolik. Namun ia memutuskan untuk menundanya agar bisa membahasnya terlebih dahulu dengan Pemerintah Spanyol.
Tentu saja deklarasi ini memicu kontroversi walau 90 persen warga Catalunya memiliki untuk memisahkan diri pada referendum yang diadakan pada 1 Oktober 2017. Spanyol juga sudah mengklaim bahwa referendum itu bersifat ilegal.
“Baik Pak Puigdemont maupun orang lain tidak dapat mengklaim, tanpa kembali membahas legalitas dan demokrasi, untuk memaksakan mediasi, dialog antarkaum demokrat yang berada dalam lingkup hukum,” tegas Wakil Perdana Menteri Spanyol, Soraya Saenz de Santamaria.