Kemajuan lainnya juga dicapai Tina. Ia mampu membuka mata sebelah kirinya, menghentakkan kaki ketika mendengar musik, dan mengacungkan jempol ketika ditanya oleh seseorang. Mary berterima kasih atas dukungan banyak orang terhadap penyembuhan Tina Frost.
“Terima kasih untuk cinta dan dukungan tiada henti! Kami akan terus mengunggah perkembangan terbaru setiap beberapa hari sekali sebisa kami! Tolong tetap doakan Tina,” tulis Mary Watson Moreland di akun Facebook.
Meski demikian, serpihan peluru tersebut tetap sulit untuk diangkat dari tengkorak Frost. Mary mengatakan, serpihan peluru itu akan tetap bersarang di otak putrinya untuk selamanya.
Dokter Keith Blum yang mengoperasi Tina menuturkan, timnya sudah bekerja keras untuk mencabut sebanyak mungkin serpihan peluru dari tengkorak korban. Mata kanan Tina terpaksa dicabut agar tidak membahayakan nyawanya di kemudian hari.
Menurut laman GoFundMe, dana yang terhimpun untuk Tina Frost sudah mencapai USD500 ribu (setara Rp6,7 miliar). Tim dokter saat ini sedang membahas pilihan-pilihan yang akan diambil keluarga terkait kondisi Tina sementara dokter spesialis yakin korban butuh waktu lama untuk pulih seperti sedia kala.
(Wikanto Arungbudoyo)