TOKYO – Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe tengah berbahagia melihat hasil pemilihan umum (pemilu) sela yang dihelat pada Minggu 22 Oktober. Sebab, Partai Liberal Demokratik (LDP) yang dipimpinnya, diperkirakan berhasil menyapu 311 dari 465 kursi di Parlemen Jepang.
Pemilu sela tersebut dianggap sangat penting bagi Shinzo Abe untuk mendapatkan dukungan dari parlemen terkait rencananya terhadap Korea Utara (Korut). Pria berusia 63 tahun itu langsung mengatakan dirinya sadar mendapatkan mandat yang berat untuk menangani Pyongyang.
“Sebagaimana sudah saya janjikan, tugas berat saya adalah untuk menangani Korea Utara dengan tegas. Untuk itu, diperlukan diplomasi yang kuat,” tegas Shinzo Abe dalam pidatonya, melansir dari Sky News, Senin (23/10/2017).
Angka tersebut cukup bagi Partai LDP untuk mendapatkan status mayoritas super di parlemen dengan syarat minimal 310 kursi. Super mayoritas memungkinkan Shinzo Abe untuk mengusulkan amandemen Konstitusi Jepang terkait Pasukan Bela Diri (SDF). Di bawah konstitusi yang diteken dengan Amerika Serikat (AS) itu, Tokyo diwajibkan membatasi peran militer hanya untuk kepentingan pertahanan diri.
“Saya akan memperdalam perdebatan untuk isu tersebut di parlemen. Saya tidak berencana untuk mengusulkan perubahan pada blok mayoritas saja. Kami akan mengupayakan untuk mendapat dukungan sebanyak mungkin,” tukas Shinzo Abe.
Pemilu sela tersebut merupakan pertaruhan dari Shinzo Abe di tengah merosotnya popularitas LDP. Akan tetapi, partai berkuasa itu dengan pintar memainkan isu Korea Utara dan perekonomian untuk mencegah Partai Harapan yang dibentuk oleh Gubernur Tokyo Yuriko Koike. Meski demikian, partai yang tengah naik daun itu diyakini mendapatkan 50 kursi dari hasil pemilu sela.
(Wikanto Arungbudoyo)