Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Hmm... Rohingya Makin Merana, Israel Terus Saja Memasok Senjata ke Myanmar

Agregasi Sindonews.com , Jurnalis-Selasa, 24 Oktober 2017 |15:14 WIB
<i>Hmm</i>... Rohingya Makin Merana, Israel Terus Saja Memasok Senjata ke Myanmar
Tentara Myanmar. (Foto: Reuters)
A
A
A

TEL AVIV - Surat kabar Israel, Haaretz melaporkan, Tel Aviv sampai saat ini masih memasok senjata kepada militer Myanmar. Terbaru, Israel dikabarkan menjual senjata mereka untuk Angkatan Laut Myanmar, yang turut terlibat dalam aksi kekerasan terhadap warga Rohingya.

Menurut Haaretz, seperti dikutip dari Anadolu Agency, Selasa (24/10/2017), bukan hanya memasok senjata, Israel juga menjual kapal generasi terbaru kepada Yangon.

"Kapal patroli Angkatan Laut buatan Israel yang dilengkapi dengan senjata jarak jauh merupakan bagian dari kesepakatan pembelian senjata yang diperkirakan bernilai puluhan juta dolar AS," bunyi laporan media Israel tersebut.

Haaretz dalam laporannya juga menyebutkan senjata yang dijual ke Myanmar termasuk rudal Topan yang diproduksi oleh perusahaan Rafael Advanced Defense Systems. Perusahaan ini merupakan penyuplai senjata utama bagi militer Israel.

(Baca juga: Simak! Misteri Jejak Senjata Israel di Myanmar dan Pembantaian Etnis Rohingya)

Langkah Israel untuk menjual senjata ke Myanmar sendiri terbilang kontroversial. Pasalnya, penjualan senjata ini dilakukan saat mata dunia internasional tertuju pada pemerintah Myanmar atas kebijakan terlampau keras mereka terhadap warga Rohingya.

Amerika Serikat (AS), dan Eropa, yang merupakan sekutu utama Israel turut mengecam keras kebijakan yang berujung terusirnya warga Rohingya dari Myanmar. 

Penjualan senjata ini juga terjadi di saat AS dan Eropa masih menerapkan embargo senjata kepada militer Myanmar. Embargo senjata terhadap Myanmar diperketat setelah insiden kekerasan terbaru terhadap warga Rohingya.

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement