YOGYAKARTA - Ketua Umun Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (Ketum DPP PPP) Romahurmuziy ingin agar suasana Pilkada Jawa Tengah 2018 nanti adem, tidak 'panas' seperti Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu maupun saat Pilpres 2014 silam. Eskalasi viral berbasis sektarial menjadikan pesta rakyat lima tahunan itu mendidih, membelah masyarakat dalam pro dan kontra yang tak berujung.
"Cukuplah Pilkada DKI Jakarta pernah kita alami kemarin yang panas. Untuk 17 provinsi yang akan berjalan 2018 nanti sebaiknya adem, termasuk provinsi besar seperti Jabar, Jateng dan Jatim," kata Romy -sapaan akrabnya-, Sabtu (28/10/2017) malam.
Hal itu disampaikan Rommy pada wartawan disela mengisi seminar bertema 'Menguatkan Idiologi Bernegara dalam Perspektif Agama, sebagai dasar menolak Radikalisme' di Aula Gedung Asrama Haji Yogyakarta. Seminar itu merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Konferensi Besar Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama (PP IPPNU).
"Untuk adem di Pilkada Jawa Tengah ini butuh kualisi yang lebih berpelangi, yaitu saya sebutnya kualisi Semangka Bangjo, Abang Ijo (Merah Hijau,red), supaya adem," katanya.
Romy mengaku di wilayah Jateng terkenal dengan basis dari PDI Perjuangan yang identik dengan warna merah. Dalam skenario Bangjo, pihaknya menawarkan kepada Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng,red) yang kemungkinan akan ditetapkan kembali oleh PDI Perjuang sebagai kandidat, untuk mengambil wakil dari PPP yang identik berwarna hijau.