YANGON - Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, akhirnya mengunjungi daerah yang dilanda konflik di negara bagian Rakhine utara. Menurut laporan, Suu Kyi melakukan kunjungan tersebut terkait rencana pemulangan ratusan ribu Muslim Rohingya yang telah melarikan diri ke Bangladesh.
Suu Kyi tiba di ibu kota negara bagian Sittwe dan menuju daerah Rakhine utara di mana banyak desa Rohingya berada. Selama kampanye pemilihan pada 2015, Suu Kyi hanya mengunjungi Rakhine selatan, di mana tidak ada banyak konflik.
"Penasihat negara baru saja tiba namun dia menuju ke Maungdaw, Rakhine utara, dengan pejabat negara," kata Tin Maung Swe, seorang wakil direktur pemerintah Rakhine, dengan menggunakan gelar resmi Suu Kyi, dilansir The Seattle Times, Kamis (2/11/2017).
Tidak diketahui apakah Suu Kyi akan mengunjungi ratusan desa Rohingya yang dibakar oleh junta militer, atau apakah dia akan mengunjungi Muslim Rohingya yang tersisa, yang hidup dalam ketakutan dan kelaparan dikelilingi oleh tetangga-tetangga yang memusuhi mereka.
BACA JUGA: Myanmar Terus Dibanjiri Kritik Terkait Rohingya, Ribuan Orang Berkumpul Bela Negara
Sekadar diketahui, lebih dari 600 ribu orang Rohingya dari Rakhine utara telah melarikan diri ke Bangladesh sejak 25 Agustus. Mereka melakukan eksodus setelah pasukan keamanan Myanmar memulai apa yang mereka sebut "operasi pembersihan" sebagai tanggapan atas serangan mematikan terhadap pos-pos polisi oleh gerilyawan Rohingya.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak proporsional dan bisa dikatakan sebagai pembersihan etnis. Suu Kyi mendapat kecaman keras dari masyarakat internasional untuk berbuat lebih banyak dalam mengakhiri kekerasan dan mengutuk mereka yang bertanggung jawab.