Pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat telah berkali-kali mengatakan bahwa rezim Kim Jong-un berada di balik pembunuhan tersebut, namun Pyongyang membantah keras.
"Pertanyaan tentang siapa (korban) yang terkait hanya relevan bila mencoba menentukan motifnya, tapi terserah kepada jaksa jika mereka ingin menghindari persekongkolan yang melibatkan seorang kepala negara pemerintah asing," kata Shad Saleem Faruqi, seorang profesor hukum di University of Malaya yang berbasis di Kuala Lumpur.
"Semakin luas Anda melemparkan jaring, semakin sulit pekerjaan Anda," ujarnya.
Kasus pembunuhan Kim Jong-nam ini ikut mengungkap hubungan erat Malaysia dan Korea Utara yang telah terjalin lama.
(Rifa Nadia Nurfuadah)