JAKARTA - Kerukunan antarumat beragama merupakan kunci untuk menyelamatkan dunia, terutama dari ancaman ekstremisme dan fundamentaslime yang berkembang. Untuk itu diperlukan jembatan yang menghubungkan antarbudaya dan agama agar tercipta kerukunan.
Hal itu disampaikan oleh Pimpinan Komunitas Sant Edigio, Italia, Prof. Marco Impagliazzo dalam pertemuannya dengan Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerjasama Antar Agama dan Peradaban, Prof. Din Syamsudin di Kantor OASE, Kabinet Kerja, Jakarta.
"Kita percaya bahwa hanya jembatan bisa menyelamatkan dunia, bukan tembok," kata Marco, Jumat (10/11/2017).
"Melalui jembatan, lewat banyak peradaban, masyarakat menjadi kaya. Sementara karena tembok, umat menjadi miskin karena ketakutan dan kecurigaan," tambahnya.
Marco menilai umat beragama memiliki tanggung jawab besar untuk membangun jembatan tersebut. Dia mengatakan, peran itulah yang saat ini diperankan oleh Din Syamsudin. "Di Indonesia yang membangun jembatan adalah seorang Din Syamsudin," ujarnya.
Pada diskusi yang membahas mengenai isu kerukunan umat beragama tersebut, Marco mengungkapkan kegembiraan dan rasa terima kasihnya atas ditandatanganinya nota kesepahaman kerukunan umat beragama lima tahun lalu.
Komunitas Sant Edigio adalah sebuah organisasi masyarakat awam Katolik dunia yang memiliki spesialisasi dalam resolusi konflik. Organisasi berpengaruh ini sebelumnya terlibat dalam penyelesaian konflik di Mozambique dan bekerjasama dengan Muhammadiyah dalam penyelesaian konflik di selatan Filipina.
(Abu Sahma Pane)