Share

Mengenal Mugabe, Tokoh yang Berkuasa Lebih Lama dari Soeharto

Agregasi BBC Indonesia, · Kamis 16 November 2017 13:39 WIB
https: img.okezone.com content 2017 11 16 18 1815087 mengenal-mugabe-tokoh-yang-berkuasa-lebih-lama-dari-soeharto-Qc1xooCeV4.jpg Presiden Robert Mugabe. (Foto: AFP/Getty Images)

MILITER Zimbabwe yang kini mengendalikan Zimbabwe sudah menegaskan bahwa aksi mereka bukanlah kudeta atas kepemimpinan Presiden Robert Mugabe, yang menurut mereka berada dalam keadaan aman.

Setelah menguasai stasiun TV negara, juru bicara militer mengumumkan sasaran mereka adalah orang-orang di sekitar Mugabe yang menyebabkan 'penderitaan sosial dan ekonomi'.

Bagaimanapun, campur tangan langsung militer dalam politik negara itu jelas bisa mengancam posisi Mugabe, yang sudah berkuasa sejak 1980 lalu. Periode kekuasaan Mugabe lebih lama dari kekuasaan mendiang mantan Presiden Soeharto, yang berkuasa selama 31 tahun.

Pada usianya yang memasuki 93 tahun, salah satu masalah di Zimbabwe adalah suksesi kepemimpinan. Berbagai upaya oposisi untuk menurunkannya melalui jalan demokratis selalu gagal-Pemilu Zimbabwe diduga selalu penuh kecurangan.

Isteri terakhir Mugabe, Grace, pernah mengatakan bahwa Mugabe akan terus memerintah hingga umur 100 tahun-mungkin memerintah dari kursi roda yang akan dirancang khusus, kata Grace Mugabe dalam sebuah pidato, November 2015.

(Baca juga: Ketika Militer Zimbabwe Goyang Kekuasaan 37 Tahun 'Grand Old Man' Mugabe)

Dan kini, dua tahun kemudian, ambisi berkuasa hinga usia seabad itu tampaknya diganjal militer, sesudah kaum oposisi gagal melakukannya selama ini.

Inilah sejumlah hal yang prlu Anda ketahui seputar kemelut politik-juga sosial dan ekonomi Zimbabwe.

Apa Akar Masalahnya?

Pekan lalu, Persiden Robert Mugabe memecat Wakil Presiden Emmerson Mnangagwa, yang sebelumnya santer disebut-sebut sebagai penerus Mugabe, yang merupakan penguasa dunia terlama sejak memerintah pada 1980.

Pemimpin yang pernah menjabat perdana menteri tersebut menuduh mantan wakilnya itu berkomplot untuk merebut kekuasaan darinya.

"Dia pergi ke gereja apostolik untuk mencari tahu kapan Mugabe akan mati, namun dia diberitahu bahwa dia akan mati lebih dulu," kata Mugabe di hadapan para pendukungnya, Rabu (08/11) lalu.

Pemecatan itu memicu spekulasi Ibu Negara Grace Mugabe akan ditunjuk menjadi wakil presiden dalam kongres partai berkuasa Zanu-PF bulan depan.

Sebelumnya, Grace dilaporkan yang mendesak pemecatan Mnangagwa dengan merujuknya sebagai seekor ular 'yang harus dipukul di bagian kepala'.

Para pengamat meyakini terbukanya kemungkinan bahwa Grace Mugabe akan meneruskan kekuasaan suaminya, adalah hal yang mendorong militer mengambil tindakan.

(Baca juga: Pasca-Muncul Isu Kudeta, Presiden Afsel: Mugabe Dikurung di Rumah dan Istrinya Melarikan diri ke Namibia)

Seorang perwira tinggi militer, Mayor Jenderal Major General Sibusiso Moyo menegaskan bahwa aksi militer itu bukan merupakan kudeta dan sekaligus menjamin bahwa situasi akan menjadi normal.

"Begitu kami menuntaskan misi kami, kami mengharapkan situasi akan kembali ke normal."

Faktor Grace Mugabe?

Sempat tidak terjun langsung ke politik, perempuan berusia 52 tahun ini-atau 41 tahun lebih muda dari suaminya-awalnya dikenal dengan kegemarannya berbelanja dan kerja-kerja amalnya. Namun Grace kini menjadi salah satu tokoh penting di partai berkuasa Zanu-PF dengan menjabat Ketua Liga Perempuan dan dilaporkan berperan penting dalam menyingkirkan politisi-politisi yang berpotensi menjadi penerus suaminya.

Dia sendiri tidak membantah jika disebut ingin memimpin Zimbabwe. "Mereka mengatakan saya ingin menjadi presiden. Kenapa tidak? Apakah saya bukan orang Zimbabwe?" katanya dalam sebuah acara pawai partai.

Menikah dengan Mugabe pada 1996 dalam sebuah acara yang mewah, saat itu Mugabe masih menikah dengan istri pertamanya, Sally yang sedang menderita sakit keras.

Pengritiknya menjulukinya sebagai 'Gucci Grace' karena kegemarannya belanja barang-barang mewah.

Follow Berita Okezone di Google News

Pertengahan Oktober, dia menggugat seorang pengusaha Lebanon senilai USD1 juta lebih atau sekira Rp14 miliar karena tidak memberikan cincin berlian yang dipesannya. yang harganya mencapai USD1,5 juta.

Ibu negara juga dilaporkan berada di belakang pemecatan Wapres Joice Mujuru, pada 2014, setelah menyebutnya 'korup, pemeras, tidak kompeten, tukang gosip, pembohong, dan tidak pernah bersyukur' serta berkolaborasi dengan kelompok oposisi.

Beberapa bulan setelah komentar itu, Mujuru kemudian dikeluarkan dari partai Zanu-PF.

Bagaimana Situasi Mugabe?

Tembakan terdengar Rabu (15//11) subuh di kawasan pinggiran utara Harare, tempat Mugabe dan sejumlah pejabat pemerintah tinggal, seperti dilaporkan wartawan BBC di ibu kota itu, Shingai Nyoka

Militer mengatakan bahwa Mugabe dalam keadan aman.

Namun kantor Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma mengatakan bahwa pemimpin berusia 93 tahun itu menjadi tahanan rumah.

"Presiden Zuma berbicara dengan Presiden Robert Mugabe tadi, yang mengindikasikan bahwa dia dikurung di dalam rumahhnya namun mengatakan dia baik-baik saja," seperti tertulis dalam pernyataan kantor kepresidenan Afrika Selatan.

Ditambahkan bahwa utusan khusus dari Komunitas Pembangunan Afrika badian Selatan akan dikirim ke Zimbabwe.

Mayjen Sibusiso Moyo dalam pernyataan di TV menegaskan Mugabe dan keluarganya 'aman dan sehat dan keamanan mereka terjamin.'

Apa Reaksi Internasional?

Kementerian Luar Negeri Inggris menyarankan warga Inggris 'yang saat ini berada di Harare untuk tetap mengamankan diri di dalam rumah atau diakomodasi mereka hingga situasinya menjadi lebih jelas'.

Sementara Kedutaan Besar Amerika Serikat menyarakan warganya di Zimbabwe untuk 'berlindung di tempat' hingga pemberitahuan lebih lanjut.

China-yang merupakan mitra dagang terbesar Zimbabwe-mengamati situasinya dari dekat dan berharap pihak-pihak yang relevan bisa menangani dengan tepat masalah internal mereka.

Sementara di Harare, beberapa warga yang ditemui BBC mengungkapkan kegembiraannya. "Kami akan memiliki hidup yang baik, kami siap menyambut Natal karena yang sudah terjadi," kata seorang perempuan.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada jenderal yang menyingkirkan tiran ini," kata seorang pria. "Dia memerintah negara ini seperti negara ini milik keluarganya." (qlh)

1
3
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini