SUWON – Tentara pembelot dari Korea Utara (Korut), yang diketahui bermarga Oh, saat ini sudah dalam kondisi yang stabil. Dokter bedah yang menangani Oh, Lee Cook-jong, mengakui bahwa pria berusia 24 tahun itu adalah seorang yang pendiam dan baik hati.
BACA JUGA: Membelot ke Korsel, Seorang Tentara Korut Ditembaki Teman-temannya
“Dia seorang laki-laki yang cukup baik,” ujar John Lee Cook-jong, melansir dari Reuters, Jumat (24/11/2017). Sang dokter sudah merawat dan mengoperasi Oh sejak pembelot Korut itu dibawa ke rumah sakit pada Senin 13 November.
Cook-jong adalah satu-satunya orang yang berbicara dengan Oh sejak tiba di rumah sakit. Dokter di Ajou University Hospital, Suwon, itu berupaya menghindari topik-topik pembicaraan yang dapat mengganggu mental Oh. Lee dengan sengaja menggantung bendera Korea Selatan (Korsel) di ruang perawatan pasiennya.
BACA JUGA: Membelot dengan Dihujani Tembakan, Tentara Korut Terinfeksi Puluhan Parasit
Oh saat ini sudah mampu mengonsumsi sejumlah makanan, tetapi masih dalam bentuk cair seperti kaldu. Si pasien juga sudah dapat tersenyum, berbicara, dan menggunakan tangannya. Namun, menurut Lee, Oh sempat menangis ketika sadar pada Minggu 19 November karena masih takut akan keberadaan tentara Korea Selatan (Korsel).
“Dia sudah bergabung dengan tentara Korut sejak usia 17 tahun, tidak lama setelah lulus sekolah menengah. Potongan rambutnya mirip dengan marinir Amerika, sehingga saya bercanda dengan mengatakan mengapa dia tidak bergabung ke marinir Korsel saja. Dia tersenyum dan mengaku tidak akan pernah kembali ke sistem militer lagi,” urai Lee Cook-jong.
BACA JUGA: Pembelot Korut yang Ditembaki Jadi 'Tambang Informasi' soal Rezim Kim Jong-un
Sebagian besar pembelot Korut biasanya harus melalui prosedur pemeriksaan oleh badan intelijen Korsel (NIS) setibanya di Seoul. Para pembelot lantas dikirim ke pusat transmigrasi untuk mendapatkan pendidikan selama tiga bulan tentang cara-cara hidup di Korea Selatan.
Setelah dikeluarkan, pemerintah pusat dan daerah akan memberikan uang tunai senilai 7 juta won Korea (setara Rp87 juta) selama satu tahun. Si pembelot juga akan mendapatkan tunjangan rumah, pendidikan, dan pelatihan kerja. Mereka juga diawasi langsung oleh petugas polisi untuk memastikan keamanan dan keselamatannya.
BACA JUGA: Tembaki Tentara Pembelot, Korut Langgar Perjanjian Gencatan Senjata
Sebagaimana diberitakan, Oh nekat membelot ke Korsel lewat perbatasan di zona demiliterisasi (DMZ) di Desa Panmunjom. Rekan-rekannya sesama tentara Korut menghujani Oh dengan 40 tembakan hingga ia terluka pada bahu dan sikunya. Beruntung, Oh dapat diselamatkan oleh tentara Korsel di perbatasan.
(Wikanto Arungbudoyo)