BOGOR - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta melakukan penertiban terhadap 37 bangunan ruko yang berdiri di lahan PT KAI di samping Stasiun Bogor tepatnya di Jalan Nyi Raja Permas, Cibogor, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.
Senior Manager Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Suprapto mengatakan penertiban yang dilakukan oleh petugas gabungan dari Polresta Bogor Kota, TNI dan lainnya ini bertujuan untuk mendukung program Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang berencana membangun pemukiman di sekitar Stasiun Bogor.
"Hal ini sebagai bentuk dukungan dan perhatian khusus untuk Pemkot Bogor terhadap program penataan di kawasan Stasiun Bogor. Total yang ditertibkan ada 37 bangunan di lahan 3.150 meter persegi," kata Suprapto, Senin (27/11/2017).
Suprapto menambahkan, Kota Bogor sebagai salah satu penyangga Ibu Kota Jakarta terus mengalami perkembangan setiap tahunnya. Mayoritas pekerja yang mencari nafkah di Jakarta, bermukim di Kota Bogor dan menjadikan kereta rel listrik (KRL) sebagai sarana transportasi sehari hari untuk bekerja.
"Dalam sehari ada 50 ribu - 60 ribu penumpang menggunakan transportasi KRL dari dan menuju Stasiun Bogor. Sehingga akses yang mudah dan cepat dari pemukiman menuju stasiun menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat Bogor," jelasnya.
Menurutnya, sebelum melakukan penertiban PT KAI Daop 1 Jakarta sudah melakukan sosialisasi kepada ke-37 pemilik bangunan pada 10 Januari 2017. Kemudian, pada 11 Januari 2017 dilayangkan Surat Peringatan I, dilanjutkan Surat Peringatan II pada 4 Mei 2017, dan Surat Peringatan III pada 10 Mei 2017.
"Terhadap pengusaha dari 37 bangunan ruko yang ditertibkan tersebut mayoritas digunakan untuk berdagang, telah diberikan penawaran relokasi ke Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor," paparnya.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Ulung Sampurna Jaya mengatakan pihaknya menerjunkan sebanyak 239 personel gabungan dari Polisi, TNI dan lainnya untuk mengamankan penertiban. Dalam pelaksaannya, penertiban ini berjalan dengan tertib.
"Mengingat ruko tersebut sudah lama terpakai dan dimanfaatkan untuk berjualan, untuk mengantisipasi adanya hal-hal yang kita tidak inginkan, pengamanan kami bagi menjadi 2 titik. Alhamdulillah selama pengosongan semua aman dan lancar," ujar Ulung.
(Awaludin)