JAKARTA – Selama 50 tahun terakhir sejak resolusi 181 PBB terkait two-state solution, dunia menyaksikan adanya kekejaman dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh Israel di Palestina. Menurut Menlu RI Retno LP Marsudi, Israel sengaja ingin mengganggu proses perdamaian.
BACA JUGA: Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina Momentum Tepat Akhiri Pendudukan Israel
“Akan tetapi, saya memuji kekuatan dan determinasi saudara-saudara kita di Palestina untuk mencapai kemerdekaan, keadilan, dan perdamaian,” ujar Menlu Retno dalam pidatonya, Kamis (30/11/2017).
Diplomat kelahiran Semarang itu menyatakan, Indonesia adalah salah satu negara utama pendukung solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina. Indonesia juga mendukung penuh berdirinya negara Palestina Merdeka dengan Ibu Kota Yerusalem Timur.
BACA JUGA: Sekjen PBB: Sekarang Waktu yang Tepat Mendirikan Negara Palestina Merdeka
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno juga memuji terjalinnya kesepakatan antara Hamas dan Fatah. Ia menganggap kesepakatan tersebut adalah sebuah langkah maju yang signifikan dalam penyelesaian konflik untuk mencapai solusi dua negara.
“Indonesia akan selalu memperjuangkan agar isu Palestina menjadi pusat perhatian dunia internasional. Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina ini adalah pengingat sekaligus momentum agar jangan mudah terdistraksi isu lain,” ujar Menlu Retno. Ia mengaku bangga dapat mewakili pemerintah serta masyarakat Indonesia dalam peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina pagi ini.
BACA JUGA: Merdekakan Palestina, Indonesia Tak Bisa Tunggu 50 Tahun Lagi
Dalam acara yang terselenggara berkat kerjasama Kementerian Luar Negeri, Pusat Informasi PBB di Indonesia, serta Kedutaan Besar Palestina di Indonesia itu, Retno juga mengimbau agar komunitas internasional bekerja keras untuk mengakhiri penderitaan serta penolakan hak-hak dasar yang dilakukan Israel terhadap Palestina.
“Dunia internasional juga hendaknya mendukung berdirinya negara Palestina merdeka,” tegasnya.
(Wikanto Arungbudoyo)