Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Korban Bencana Banjir dan Longsor di Pacitan Bertambah, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang hingga 11 Desember

Rachmat Fahzry , Jurnalis-Sabtu, 02 Desember 2017 |21:10 WIB
Korban Bencana Banjir dan Longsor di Pacitan Bertambah, Masa Tanggap Darurat Diperpanjang hingga 11 Desember
Pemandangan banjir bandang merendam sejumlah wilayah Pacitan. Foto Antara/Destyan Sujarwoko
A
A
A

JAKARTA – Korban dan bencana Lonsor di Pacitan, Jawa Timur terus bertambah. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho menyampaikan bencana tersebut merenggut 25 jiwa.

“Meninggal dunia 20 Orang, belum ditemukan 5 Orang,” ujar Sutopo dalam rilis yang diterima Okezone, Sabtu (2/12/2017).

Peristiwa itu juga membuat 2.050 orang mengungsi. Sebagian pengungsi sudah mulai kembali ke rumah untuk membersihkan rumah, sementara untuk yang rumahnya hilang dan rusak berat mengungsi ke rumah kerabat.

Pemerintah Kabupaten Pacitan sebelumnya menetapkan tanggap darurat selama 7 Hari mulai 28 November - 4 Desember 2017. Namun diperpanjang hingga 11 November 2017.

Baca Juga: Longsor Susulan, Jalur Ponorogo-Pacitan Kembali Terputus

BNPB memberikan dukungan heli Bell 412 untuk percepatan penanganan darurat bencana banjir dan tanah longsor di Pacitan. Sedangkan Gubernur Jatim Soekarwo dan Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Kustanto Widiatmoko datang ke Pacitan melakukan koordinasi dengan jajarannya, guna percepatan penanganan Darurat bencana banjir dan tanah longsor di Kab. Pacitan. “Salah satu poin penyampaian Gubernur Jatim tentang pemberian jaminan hidup (jadup) untuk warga terdampak sebesar Rp.900.000/ jiwa selama 3 bulan,” tutur Sutopo.

Bantuan juga datang dari pihak ketiga. Asosiasi pengusaha banjarmasin asal Pacitan memberikan bantuan dana sebesar Rp500 juta, Sedangkan Telkomsel bersedia memberikan BTS mobile untuk daerah terdampak yang masih sulit untuk komunikasi.

Pencarian, Penyelamatan dan Evakuasi dilakukan oleh BPBD baik Pacitan maupun BPBD tetangga, SAR Trenggalek, TNI, Polri dan Relawan, K-9 dan beberapa lembaga kemanusiaan lain dengan konsentrasi untuk mencari longsor.

Sutopo menambahkan, “Dapur umum terpusat di Kelurahan Pacitan oleh Dinsos diperkuat juga oleh peran serta masyarakat dan Denbekang korem Madiun dengan menyediakan makanan untuk pengungsi.”

“Pelayanan Kesehatan (Yankes) diselenggarakan oleh Dinkes dengan membuka 34 titik pelayanan kesehatan dengan personil 30 dokter, 150 perawat, 100 bidan yg berasal dari Kabupaten Pacitan, dan perbantuan dari Kabupaten sekitar serta ikatan profesi kesehatan lainya,” tutur Sutopo.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencataat siklon Tropis dahlia yang menyusul siklon campaka tidak berpengaruh besar terhadap wilayah di Pacitan.

Hanya saja banjir menyisakan genangan di wilayah Kecamatan Pacitan dengan ketinggian 20-30 sentimeter. Hal ini disebabkan area cekungan yang tidak ada drainase sehingga air tidak bisa keluar.

Sutopo menjelaskan, kondisi lumpur sisa banjir dan material sampah banjir sangat banyak di perumahan warga terdampak. Meski demikian, Sutopo berujar, “Kehidupan perekonomian, jasa, pemerintahan berangsur-angsur menuju normal.”

(Rachmat Fahzry)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement