BACA JUGA: AS Veto Resolusi soal Yerusalem, PBB Akan Gelar Sidang Khusus Bahas Palestina
Sebagaimana diberitakan, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai Yerusalem pada rapat Senin 18 Desember di New York. Rancangan resolusi yang diusulkan Mesir itu sedianya menolak pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.
Sebanyak 14 dari 15 negara anggota DK PBB memberi kata sepakat terhadap rancangan tersebut. Apabila tidak diveto, maka resolusi tersebut sudah sah untuk diadopsi. Namun, jika satu saja dari lima anggota tetap DK PBB, yakni AS, Rusia, Prancis, Inggris Raya, dan China, memilih untuk memveto, maka rancangan tersebut tidak bisa diadopsi meski menghasilkan suara mutlak.
BACA JUGA: Pemerintah Palestina Kecam Veto AS terhadap Resolusi PBB Tentang Yerusalem
Akibat veto tersebut, anggota Dewan Keamanan PBB berinisiatif untuk maju ke ‘special session’ pada Sidang Majelis Umum PBB (UNGA) yang direncanakan dihelat pada 21 Desember untuk membahas hal yang sama. Menurut Wakil Menteri Luar Negeri RI, AM Fachir, permasalahan Yerusalem akan mendapat peluang lebih positif apabila dibawa ke dalam UNGA karena tidak ada veto.