Jokowi Berharap Dana Abadi Pendidikan Jadi Modal Mengejar Ketertinggalan
BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajaran menteri di Kabinet Kerja mengejar ketertinggalan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia saat memberikan arahannya dalam rapat terbatas (Ratas) dengan topik ,'Tindak Lanjut Program Dana Abadi Pendidikan' di Istana Bogor, Jawa Barat.
"Kita harus mampu mengejar ketertinggalan di bidang-bidang strategis yang ingin kita kembangkan di masa yang akan datang," kata Jokowi di lokasi, Rabu (27/12/2017).
(Baca juga: Presiden Jokowi: Penerima Dana Abadi Pendidikan Harus Tepat Sasaran)
Kepala Negara berpesan agar beasiswa yang diberikan kepada pelajar ke luar negeri tidak monoton dan tidak berkelompok pada negara-negara tertentu saja. "Kita lihat keunggulan dari negara-negara tersebut untuk dipelajari oleh anak-anak muda kita," ujarnya.
Presiden Jokowi mendorong agar dana abadi pendidikan jadi modal memperkuat daya saing bangsa Indonesia, contohnya keilmuan di bidang pangan dan energi. "Dan mengantisipasi distrupsi teknologi pengembangan digital ekonomi dan riset-riset produktif lainnya. Syaratnya satu hasil riset jangan menumpuk di perpustakaan," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, dana abadi pendidikan harus menyentuh ke sektor ketenagakerjaan yang saat ini mayoritasnya masih memiliki lulusan SD dan SMP yang masih memerlukan keterampilan.
"Dan saya minta dikalkulasi jika program beasiswa bisa diberikan kepada para pekerja untuk meningkatkan keterampilannya sehingga mereka menjadi lebih profesional yang memiliki keahlian yang baik. Juga bisa dalam bentuk program beasiswa pendidikan maupun untuk pelatihan vokasi," tandasnya.
(Qur'anul Hidayat)
