JAKARTA - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan melakukan kerjasama dengan kelompok masyarakat seperti Majelis Ulama Indonesia dan Polri untuk mengantisipasi munculnya kembali isu SARA dan politik identitas dalam penyelenggaraan pilkada maupun pemilu.
Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk mendidik para kader maupun simpatisan pendukung salah satu calon untuk tidak menggunakan isu-isu seperti itu saat pilkada maupun pemilu nantinya.
“Kami juga melakukan kerjasama dengan kelompok-kelompok masyarakat misalnya kepada MUI dan juga kepada lembaga-lembaga lain untuk mendidik para kadernya untuk tidak menggunakan isu-isu seperti itu,” kata Fritz di Dhotel, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2017).
(Baca Juga: Bawaslu Akan Siapkan Peraturan untuk Awasi ASN Dalam Proses Pilkada)
Frintz meminta kepada kelompok masyarakat yang ada untuk tetap menjaga kebhinekaan Indonesia yang merupakan tugas semua warga negara untuk menjaganya, seperti menjauhkan isu SARA dari ajang kontestasi pilkada dan pemilu.