“Sudah sejak akhir Desember 2017 lalu kami memang berhenti mengmbil sampah warga. Sekarang kami sudah tidak mempunyai dana lagi,” ujar Aditya didampingi Sumanto.
Aditya berharap Pemkab Karanganyar yang meminta dirinya dan Sumanto menangani sampah setelah dihentikannya pengelolaan sampah oleh PT AKM segera mengucurkan dana. Dalam satu hari setidaknya Aditya dan Sumanto harus mengeluarkan dana senilai Rp1 juta sampai Rp1,2 juta.
Ia mengakui Pemkab telah menjanjikan dana operasional. Namun dana itu baru bisa dicairkan pada April mendatang. “Kalau harus menunggu sampai April hla biaya operasional sejak sekarang terus bagaimana? Kalau tidak ada dana apa bisa berjalan,” ungkap Sumanto.
Setidaknya ada lima desa di Colomadu yang pengelolaan sampahnya terganggu karena tidak ada dana operasional untuk pengelola. Lima desa itu yakni Paulan, Malangjiwan, Ngasem, Gajahan, dan Klodran.
(Rizka Diputra)