ISTANBUL - Sebuah stasiun televisi Turki merilis sebuah rekaman audio mengejutkan. Rekaman tersebut diketahui berisi suara seorang perwira intelijen yang menghasut seorang host atau pembawa acara berpengaruh di Mesir untuk meyakinkan para pemirsa guna menerima keputusan Amerika Serikat (AS) terkait Yerusalem.
Sebagaimana diketahui, pada Rabu 6 Desember, Pemerintah AS secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Melansir Al-Jazeera, Senin (8/1/2018), rekaman dalam bahasa Aran itu disiarkan oleh jaringan TV Mekameleen pada Minggu 7 Januari waktu setempat sebagaimana diwartakan oleh New York Times. Hal ini tentunya mengejutkan, mengingat Mesir telah menyatakan penentangan atas klaim Yerusalem tersebut.
BACA JUGA: Ini Negara yang Kompak Tak Akui Yerusalem Jadi Ibu Kota Israel, Ada Musuh Bebuyutan AS
Mekameleen TV sendiri adalah saluran televisi satelit free-to-air yang berbasis di Istanbul. Stasiun televisi ini sebagian besar dioperasikan oleh orang-orang Mesir yang diasingkan. Layanan Informasi Negara di Kairo telah membantah laporan New York Times tersebut.
Otoritas Mesir menyatakan, jika laporan tersebut terbukti benar, maka apa yang disampaikan sang perwira bukanlah pandangan dan sikap resmi mereka. Hal ini mengingat bahwa hasutan tersebut tidak dikeluarkan oleh presiden atau pun menteri luar negeri.
Pemerintah Mesir menegaskan bahwa sikap mereka terkait polemik Yerusalem tidak berubah. Selain itu, mereka juga menuding laporan New York Times tak bisa sepenuhnya dipercaya karena tak menyertakan bukti konkret. Namun media asal Negeri Paman Sam itu menyebut, hasutan tersebut dilakukan oleh perwira dengan dinas intelijen negara, Kapten Ashraf el-Kholi.
BACA JUGA: Mesir Kirim Wakil ke Jalur Gaza untuk Awasi Kesepakatan Rujuk Palestina
Dilaporkan dalam rekaman tersebut, el-Kholi menyebut reaksi penolakan terhadap keputusan Trump "berbahaya" dan kemungkinan dapat memperkuat Hamas (kelompok militan yang mengendalikan sebagian Gaza). Sebelumnya Mesir, lama menuduh Hamas mendukung kelompok-kelompok yang memerangi pasukan keamanannya di semenanjung Sinai, yakni sebuah wilayah yang berbatasan dengan Gaza dan Israel.
El-Kholi disebut melakukan penghasutan melalui saluran telefon kepada pembawa acara TV ternama bernama Saeed Hassaseen yang kemudian memutuskan mundur dari acara wawancara mengenai masalah ini. El-Kholi juga diduga mencoba menghubungi tokoh ternama lainnya di Mesir seperti penyanyi dan aktris Mesir Youssra. Salah satu dari beberapa orang yang dihubungi bahkan disebut telah memberikan konfirmasi pada New York Times.
(Rufki Ade Vinanda)