KAMIS 6 Desember, Pemerintah Amerika Serikat (AS) mendeklarasikan bahwa Yerusalem, kota suci bagi tiga agama, adalah ibu kota Israel. Sebagai dukungan, Pemerintah AS pun juga menyatakan bahwa akan memindahkan Kedutaan Besar (Kedubes) AS untuk Israel yang berada di Tel Aviv ke Yerusalem.
Sontak sikap tersebut menuai kecaman dan kekecewaan banyak pihak. Pemerintah AS dianggap menunjukkan sikap arogan dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel tanpa pertimbangan apa pun. Selain itu, Pemerintah AS juga dianggap mengabaikan konflik di Timur Tengah.
Sekadar informasi, Konflik Palestina-Israel berawal sejak Perang Dunia I dengan diterbitkannya Deklarasi Balfour yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Inggris, Lord Arthur James Balfour pada 2 November 1917. Deklarasi tersebut dikirimkan kepada warga keturunan Yahudi terkemuka, Baron Lionel Walter Rothschild. Deklarasi tersebut berisi dukungan Inggris terkait pendirian pembentukan negara Yahudi di tanah Palestina.
BACA JUGA: Awal Pendudukan Israel di Yerusalem, dari Deklarasi Balfour Sampai Perang Enam Hari
Kecaman atas pengakuan tersebut pun berdatangan dari berbagai negara di dunia. Dari kepala negara hingga warga mengecam keputusan sepihak yang dilakukan oleh Negeri Paman Sam. Okezone merangkum negara-negara yang dengan tegas menolak keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel:
1. Iran
Iran menjadi salah satu negara yang mengecam keputusan AS atas Yerusalem. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Menteri Pertahanan Iran, Brigadir Jenderal Amir Hatami.
“Langkah tersebut akan mempercepat kehancuran rezim Zionis dan akan melipatgandakan kesatuan Muslim,” ujar Brigadir Jenderal Amir Hatami, mengutip dari Reuters.
Tak hanya Menhan, Kepala Staf Angkatan Bersenjata, Jenderal Mohammad Baqeri mengatakan bahwa langkah pemerintah AS tersebut memicu kebangkitan intifada baru atau pemberontakan Palestina. Iran diketahui adalah pendukung sejumlah kelompok militan anti-Israel.
Wakil Komandan Garda Revolusi Iran, Brigadir Jenderal Hossein Salami, yakin bahwa kelompok militan Hizbullah yang berbasis di Lebanon yang merupakan tetangga Israel, memiliki kekuatan yang lebih. Pernyataan serupa diungkapkan Kepala Divisi Operasi Garda Revolusi, Qassem Soleimani.
Ia berjanji bahwa Iran mendukung penuh gerakan pemberontakan Islam Palestina. Janji tersebut dinyatakan setelah Qassem menelefon komandan Hamas dan Brigade Izz al Deen Qassam, salah satu sayap Hamas.